Rabu, 1 Mei 2024

Pabrik Amonium Nitrat BUMN Pertama Diresmikan Presiden Jokowi

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info – Pabrik amonium nitrat BUMN pertama diresmikan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik ini digadang-gadang akan ikut mendukung kemandirian pangan.

Presiden Jokowi terbang ke Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024), menggunakan helikopter Superpuma TNI AU. Dalam penerbangan ke Bontang ini turut mendampingi Presiden, antara lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik.

Turut menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Bandara LNG Badak, Bontang, Wali Kota Bontang Basri Rase, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II Marsdya M Tonny Harjono, Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, dan Kepala Polda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Nanang Avianto.

Dari helipad di Bontang, Presiden langsung menuju lokasi pabrik yang dikelola PT Kaltim Amonium Nitrate (KAN). Dalam peresmian ini hadir pula Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Budi Wahjoe Soesilo, Direktur Utama PT Dana Wildan Widarman, serta Direktur Defend ID Bobby Rasyidin.

Pabrik ini akan menjadi pabrik amonium nitrat BUMN pertama. Pabrik amonium nitrat sebagai bahan peledak berkapasitas 75.000 ton per tahun dan asam nitrat 65.000 ton per tahun. Adapun kebutuhan nasional amonium nitrat diperkirakan 550.000 ton per tahun.

Pembangunan pabrik ini ditujukan untuk kemandirian ketahanan di sektor pertambangan, konstruksi, migas, serta ketahanan pangan melalui penyediaan bahan pupuk NPK.

Sekretaris Jenderal sekaligus Komisaris Utama PT Dahana, Marsekal Madya Donny Ermawan Taufanto, pada 3 Oktober 2022 lalu, menyebut pembangunan pabrik ini merupakan langkah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, terutama di bidang bahan baku industri bahan peledak.

”Hal ini penting untuk kepentingan nasional, baik pemenuhan amonium nitrat untuk bahan peledak komersial maupun untuk kepentingan pertahanan,” ujar Donny, seperti dikutip dari situs PT Dahana.

Pabrik amonium nitrat ini hasil kerja sama PT Pupuk Kaltim dengan PT Dahana. Keduanya adalah badan usaha milik negara (BUMN). Apabila PT Pupuk Kaltim memproduksi pupuk, PT Dahana memproduksi bahan peledak dalam industri pertahanan Indonesia.

Perjanjian Induk dan Nota Kesepahaman kedua BUMN tersebut dilakukan pada November 2015 dan disaksikan Presiden Jokowi. Adapun joint venture agreement atau perjanjian usaha patungan ditandatangani pada 2019.

Pembangunan pabrik amonium nitrat ini dikerjakan konsorsium PT Wijaya Karya (Persero)–SEDIN Engineering di atas lahan seluas sekitar 6 hektar. Setelah pembangunan rampung pada awal 2023, pabrik dikelola PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) yang merupakan perusahaan patungan PT Dahana dan Pupuk Kaltim.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU