Minggu, 28 April 2024

Deputi BUMN Sebut Metaverse Bisa Selamatkan Banyak Nyawa, Gimana Caranya?

ads-custom-5

Jakarta – BUMN Info,  virtual menjadi tempat pelarian orang-orang dari kehidupan sehari-hari mereka. Banyak orang-orang memilih internet sebagai tempat untuk melakukan banyak hal, mulai dari memberikan pendapat hingga berbagi momen.

Dalam dunia virtual, kita pun bisa menciptakan karakter yang sesuai dengan keinginan kita yang mungkin sulit kita dapatkan di dunia nyata. Hal inilah yang kemudian menginspirasi Meta, perusahaan milik Mark Zuckerberg mengembangkan Metaverse.

Metaverse pun memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas secara virtual dengan pengguna lain. Contoh event populer di Metaverse adalah konser Justin Bieber di tahun 2021. Dengan berkembangnya teknologi, semua aktivitas yang ada di dunia nyata nantinya bisa dilakukan di metaverse.

Menurut Deputi Bidang SDM, Teknologi & Infomasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata pengembangan metaverse yang dilakukan secara masif oleh banyak pihak ini bukan tanpa alasan. Ini karena metaverse memiliki banyak sekali peluang positif.

 

Tedi juga mengataka bahwa metaverse ke depannya akan menjadi ruang digital baru. Di mana sebelumnya interaksi digital hanya terbatas pada teks, video, emoticon, meme, dan sebagainya, tapi dengan metaverse elemen ruang digital akan jauh lebih kaya.

Metaverse

“Kita yakin kalau metaverse ini berjalan ada berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Ada berapa banyak anak anak muda yang di ujung indonesia bisa terbantu dengan adanya metaverse,” ungkapnya dalam acara Indonesia Metaverse Show 2023, Rabu (18/1/2023).

Tedi menyebut ada banyak sekali keuntungan yang nantinya bisa diraih di metaverse ini dengan potensinya yang luar biasa. Namun begitu menurutnya itu tentu bukan hal yang mudah implementasinya karena saat ini metaverse masih tahap awal sekali.

“Kita masih mencari use case yang memang proven. Banyak sekali hal-hal di industri kreatif, di kesehatan, di industri, dengan digital twin yang semuanya kita mencari cari pola, use case, agar implementasi ini bisa berimbas positif,” lanjutnya.

Beberapa penelitian menyebut untuk implementasi metaverse secara massal baru akan terjadi beberapa tahun kedepan. Meski demikian, Tedi menegaskan agar jangan sampai ketika metaverse sudah umum beberapa tahun kedepan Indonesia hanya menjadi pasar.

Ia mengatakan bahwa sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Tohir, Indonesia harus menjadi key player dalam industri metaverse ini. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah dengan menngelar Forum Digital Indonesia (Fordigi) BUMN.

“Apa yang kita lakukan hari ini merupakan salah satu implementasi dari itu. Kita ingin mengenalkan, kita ingin mengedikasi dan kita ingin belajar. Kita merangkul teman-teman swasta, mahasiswa, untuk sama-sama mengumpulkan ide,” ujar Tedi.

Meski begitu, Tedi menyampaikan tidak bisa dipungkiri bahwa ada banyak tantangan yang menunggu di depan ketika berbicara soal metaverse. Tantangan pertama adalah infrastruktur, yang mana IT dan bandwidth harus bagus serta kapasitas harus besar.

Selain itu, ia juga menyebut sistem keamanan harus bagus dan kriptografinya harus jalan. Tantangan selanjutnya adalah dari segi sosial, di mana masyarakat harus beretika ketika nanti bervirtual. Dan terakhir adalah tantangan dari aspek hukum.

Hal-hal seperti ini dikatakan Tedi menjadi tantangan besar yang perlu didiskusikan karena ada banyak hal yang perlu ditingkatkan. Ia pun mengajak agar semua bisa membuka ruang dialog, diskusi, dan saling belajar tentang metaverse.

 

“Banyak sekali yang bisa digali dan menurut saya ini adalah kesempatan. Kita lihat dari trennya ini akan terus naik dan metaverse ini masih baby step yang artinya semua masih memiliki peluang yang sama,” pungkasnya.

 

Source : Okezone

Dokumentasi : Kompas Tekno

 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU