Minggu, 28 April 2024

Akhirnya Resmi Dibentuk, PT Bahana Jadi Induk Holding BUMN Asuransi

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Holding BUMN asuransi yang telah lama direncanakan, akhirnya resmi terbentuk. Pembentukan ini ditandai dengan penandatanganan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 tahun 2020 tentang pembentukan Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Telah diterbitkan juga Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 146/KMK.06/2020 tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham BPUI sekaligus Akta Inbreng yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 26 Maret kemarin.

Dengan ditandatanganinya keputusan tersebut, maka holding BUMN asuransi resmi terbentuk dengan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia ditunjuk sebagai induknya.

“Kami akan menjalankan amanat ini dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang benar serta dengan penuh kehati-hatian sehingga industri asuransi dan penjaminan bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia” ujar Direktur Utama BPUI Robertus Billitea.

Di dalam holding tersebut, BPUI akan menaungi empat perusahaan BUMN asuransi lainnya, yakni PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Seluruh anak usaha BPUI seperti Bahana Sekuritas, Bahana TCW, Bahana Artha Ventura, Grahaniaga Tatautama dan Bahana Kapital Investa juga otomatis tergabung dalam holding.

Dirilisnya KMK itu menandakan bahwa seluruh penyertaan modal negara berupa saham yang ada di masing-masing anak usaha holding asuransi dan penjaminan akan berpindah atau dialihkan ke holding yang nilainya setara dengan Rp 60 triliun.

Dalam waktu dekat, Bahana juga akan segera melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

“Ke depan, holding akan segera melakukan sinergi, efisiensi dan inovasi bisnis, operasional, teknologi dan produk atas seluruh perusahaan yang ada di bawah holding, sehingga industri asuransi Indonesia semakin kuat dan mampu bersaing dengan asuransi swasta lainnya baik yang dimiliki oleh domestik,” tutup Robertus.

Meski molor dari target, yakni selesai pada Februari 2020 lalu, pembentukan holding tetap dilakukan untuk meningkatkan peran BUMN dalam sistem keuangan domestik serta mampu memberikan sumbangsih bagi perekonomian nasional.

 

Sumber: Kompas.comTirto

Foto: Kementerian BUMN

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU