Kamis, 2 Mei 2024

INKA Kirim Lagi 22 Kereta ke Bangladesh

ads-custom-5

Surabaya, BUMNInfo | Ekspor kereta produksi PT INKA (Persero) ke Bangladesh terus berlanjut. Kamis (12/9) dini hari, sebanyak 22 kereta INKA dijadwalkan diberangkatkan ke Bangladesh. Pengiriman ini merupakan bagian dari kontrak pengadaan 250 kereta penumpang antara INKA dengan Bangladesh Railway.  

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan, tidak hanya untuk Bangladesh, saat ini INKA pun tengah menyiapkan pesanan untuk Philiphine National Railway (PNR). Di mana pihak tersebut memesan 2 trainset Diesel Multiple Unit (DMU) konfigurasi 3 car dengan kontrak sekitar Rp480 miliar.

“Selain itu dari pihak PNR juga memesan 4 trainset DMU konfigurasi 4 car dan 3 lokomotif serta 15 kereta penumpang dengan total nilai kontrak sekitar Rp800 miliar,” tambah Budi di Surabaya dalam rilis resminya yang diterima Rabu (11/9).

Khusus untuk Bangladesh Railway, pengiriman golongan kedua ini akan memerlukan waktu 11 hari untuk sampai di Chitagong Port. Rangkaian kereta tersebut diperkirakan tiba pada 22 September 2019. Selanjutnya akan dilakukan persiapan untuk komisioning sebelum nantinya dioperasikan pihak Bangladesh Railways.

Kontrak Pengadaan 250 kereta penumpang untuk Bangladesh Railway merupakan hasil tender yang dimenangi oleh PT INKA (Persero) pada tahun 2017. Nilainya kontraknya sendiri sebesar US$100,89 juta.

Pengiriman dari kontrak tersebut dimulai dari awal tahun ini. Sekitar 50 kereta tipe BG (broad gauge) telah dikirimkan pada Januari 2019 yang lalu. PT INKA (Persero) kemudian kembali mengapalkan 26 kereta pada 19 Juli 2019 melalui Terminal Jamrud II, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk Bangladesh Railway. Di mana 26 kereta tersebut akhirnmya dikirimkan pada tanggal 24 Juli 2019.

Sebanyak 26 kereta itu tiba di Chittagong Posrt, Bangladesh pada awal Agustus 2019. Pengiriman kala itu merupakan bagian dari pengiriman kereta untuk tipe “meter gauge” (MG). 

Total pesanan untuk tipe MG adalah sebanyak 200 kereta. Sisanya 174 kereta MG ditargetkan dikirim sebelum akhir tahun 2019.

Adapun perbedaan kereta antara kereta tipe BG dan kereta tipe MG terletak pada lebar track (track gauge) yang digunakan. Untuk kereta tipe BG digunakan pada jalur dengan lebar 1.676 mm. Sementara itu, kereta tipe MG digunakan pada jalur dengan lebar 1.000 mm.

Bangladesh telah lama berlangganan kereta kepada PT INKA. Sebelum kontrak 250 kereta ini, pada tahun 2016, PT INKA (Persero) juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak sebesar US$72,39 juta ke Bangladesh. Bahkan pada tahun 2006, INKA sudah mengirimkan 50 kereta ke Bangladesh dengan nilai kontrak US$13,8 juta.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno mengacungkan jempol atas upaya INKA terus mengekspor produksinya. Ini menjadi bukti pengakuan dunia atas produksi BUMN Indonesia.

“Saya bangga dengan PT INKA (Persero) yang mengekspor komponen kereta api untuk kedua kalinya ke Bangladesh.  Ini jadi bukti produk BUMN diakui dunia serta merupakan upaya BUMN dalam meningkatkan nilai ekspor di Tanah Air,” tutur Rini di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/9).

Ekspor ke Bangladesh tak lain merupakan bagian dari usaha PT INKA (Persero) meningkatkan pasar ekspornya setelah. Sebelumnya perseroan juga pernah memenuhi pesanan kereta ke luar negeri lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, serta Australia.

Sumber : www.validnews.id

Foto : Inka

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU