Sabtu, 20 April 2024

Indonesia Darurat Sampah, Askrindo Gerakan Literasi Peduli Sampah

ads-custom-5

Bogor, BUMN Info | Sampah dan pengelolaannya masih menjadi permasalahan penting di Indonesia. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah di saluran air, seperti selokan dan sungai, tanpa berfikir sampah ini bisa menjadi peyebab banjir, yang mungkin bisa merugikan diri mereka sendiri. Budaya membuang sampah sembarangan, khususnya di sungai, menuntut pemerintah pusat, daerah, institusi/lembaga bahkan masyarakat sekitar untuk terlibat dalam pengelolaan sampah.

Sebagai institusi pemerintah, Askrindo menggaet Yayasan Lintas Sungai Abadi (Yalisa), mengajak warga bantaran sungai Ciliwung yang berada di Bojong, Bogor untuk ikut berpartisipasi kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung. Selain kegiatan bersih-bersih, kegiatan yang rutin dilakukan setiap satu bulan sekali ini juga berisi pembekalan dan pemahaman kepada warga sekitar untuk turut menjaga bantaran sungai ciliwung. Dengan membudayakan warga bantaran sungai ciliwung untuk tidak membuang sampah di sungai dan menerapkan pola kebiasaan yang baik untuk mengelola sampah.

Foto : Askrindo

Bentuk kepedulian Askrindo dan Yalisa terhadap lingkungan ini bukan semata-mata menyemarakan momentum hari peduli sampah yang jatuh setiap 21 Februari, melainkan sebuah konsistensi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Melalui kegiatan Operasi Bersih Sungai Ciliwung (OBSC) yang dilakukan tiap bulan, Askrindo berkontribusi menjaga kelestarian sungai, dengan terjun langsung ke sungai untuk memungut sampah, berdasarkan arahan Yalisa terkait cara-cara pengelolaan sampah.

Ketua Yayasan Lintas Sungai Abadi, Eka Soeriansyah, menyatakan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung beberapa tahun kebelakang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi tumpukan sampah yang mengikis jalur sungai ciliwung.

“Kegiatan operasi bersih ini tujuannya adalah untuk mengajarkan kepada warga sekitar agar tidak merusak dan menunjukkan bahwa sungai ini lingkungan hidup, bukannya tempat sampah. Paling tidak kami sudah berusaha mengajak warga bantaran sungai yang berada di Bojong untuk lebih mencintai lingkungannya,” ujar Eka.

Firman Berahima, selaku Direktur SDM dan Umum PT Askrindo, mengatakan bahwa Hal ini merupakan bentuk  rasa peduli yang diwujudkan melalui aksi secara langsung.

“Mudah-mudahan masalah sampah dan kelestarian sungai dapat ditangani secara perlahan dan budaya tidak membuang sampah sungai dapat terwujud,” tambah Firman.

Sumber : Askrindo

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU