Senin, 29 April 2024

Sinergi BUMN Krakatau Steel dan PGN Kerja Sama Pengembangan Energi

ads-custom-5

Jakarta, BUMNinfo | PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) bersinergi dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk memasok gas dan lainnya. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding), pada Kamis, di Kantor Kementerian BUMN, dilakukan oleh Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dan Direktur Utama KRAS Silmy Karim dan disaksikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno.

Menurut Gigih, kedua perusahaan mempunyai kompetensi andal dalam bidang masing-masing, karena itu jika keduanya memperkuat kerja sama, maka akan terdapat saling tukar benefit.

“Siapa yang tak kenal KS dan PGN, keduanya merupakan pemain utama dalam sektor industri berat dan sektor energi. Kerja sama keduanya, tentu akan membawa keuntungan baik dari sisi efisiensi ataupun peluang bisnis lainnya,” ujar Gigih melalui keterangan resminya, Kamis (20/6/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan, secara singkat, MoU itu berisikan pengembangan bisnis saling menguntungkan dengan ruang lingkup terutama kerja sama pengembangan dan pengelolaan gas bumi di lingkungan KS Group. Keduanya juga bersedia melakukan kerja sama dalam pengelolaan bisnis kelistrikan melalui anak usaha, serta kerja sama potensial lainnya.

“Itu semua kerja sama yang prioritas di antara kedua perusahaan, namun di luar hal tersebut, keduanya masih terbuka untuk kerja sama yang memberikan benefit kepada masing-masing pihak,” tutur Gigih.

Di sisi lain, Krakatau Steel yang merupakan produsen baja dan produk seejenisnya, membutuhkan layanan energi yang aman dan efisien. Untuk itu, imbuh Gigih, PGN berkomitmen menopang visi ke depan Krakatau Steel.

“Salah satu tanggung jawab PGN selaku Sub Holding Gas, yaitu membantu memajukan perekonomian nasional dengan cara memberikan nilai lebih kepada sektor industri nasional. KS memiliki peran penting dalam struktur industri nasional sebagai hulu, menjadi prioritas kami menjalin kerja sama dengan perusahaan kebanggaan nasional tersebut,” kata Gigih.

Silmy pun senada dengan Gigih. Dia mengatakan, hingga saat ini Krakatau Steel terus melakukan pengembangan kapasitas produksi baja.

Pada tahun 2025 nanti kapasitas produksi baja di kawasan industri Krakatau Steel akan meningkat hingga 10 juta ton per tahun. Untuk itu, tidak hanya bidang energi yang dapat dikerjasamakan, tapi termasuk bidang logistik, air industri, pengembangan kawasan dan infrastruktur lainnya.

“Dari kerja sama ini, KS akan memperoleh peningkatan daya saing melalui efisiensi biaya produksi dengan pasokan gas yang kompetitif,” ucapnya.

“Selain itu, KS juga diharapkan memperoleh tambahan pendapatan melalui kerjasama pengelolaan bisnis gas bumi serta bertambahnya investor yang mendayagunakan kawasan industri yang dimiliki anak perusahaan PTKS,” pungkas Silmy.

Sumber: cnbcindonesia.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU