Selasa, 30 April 2024

BEI dan MES Racik Indeks BUMN Syariah

ads-custom-5

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai, pasar modal syariah semakin menjadi pilihan investasi yang populer bagi masyarakat Indonesia.

Hal tersebut terlihat dari jumlah investor syariah yang meningkat lebih dari 16.789%, dari hanya 531 investor pada 2011 mejadi 89.678 investor per Januari 2021.

Perkembangan pasar modal syariah juga terlihat dari jumlah saham syariah meningkat 82% sejak tahun 2011, dari 237 saham menjadi 432 saham. Jumlah tersebut setara 59% dari total saham yang tercatat di BEI.

Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 47,9% dari keseluruhan kapitalisasi pasar saham-saham yang tercatat di BEI. Sementara persentase total nilai transaksi saham syariah mencapai 60,4%, volume transaksi 48,1%, dan frekuensi transaksi 62,2%.

Kemudian jumlah variasi produk syariah seperti sukuk dan reksadana syariah juga terus bertambah. Per 1 April 2021, terdapat 168 sukuk dengan nilai kurang lebih Rp 32 triliun dan reksadana syariah sekitar Rp 80 triliun.

Dari sisi pekaku industri, terdapat peningkatan jumlah pelaku yang terlibat dalam penerbitan efek syariah, seperti penjamin emisi dan wali amanat dalam penjaminan sukuk korporasi.

Melihat potensi besar dalam memajukan pasar modal syariah di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis indeks baru di segmen ini. Nama indeks baru ini IDX MES BUMN 17.

Sesuai namanya, indeks ini akan terdiri dari 17 saham BUMN yang diseleksi, baik dari sisi kapitalisasi pasar, likuiditas, kewajaran transaksi dan kinerja fundamental.

Daftar Saham Syariah BUMN yang Tergabung dalam ISSI 2021

Daftar Saham Syariah BUMN

Kehadiran indeks ini akan melengkapi tiga indeks syariah lain yang sudah ada di bursa. Diharapkan, indeks ini dapat disambut baik oleh para pengelola dana seperti manajer investasi serta investor.

Indeks ini diharapkan dapat menjadi alternatif investasi syariah di luar yang sudah ada sebelumnya seperti Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII) dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70). 

Rencana dari BEI akan terus mengembangkan indeks syariah lain. Di antaranya indeks tematik bertema Environmental, Social & Good Governance (ESG) syariah.

Optimisme BEI terhadap pengembangan pasar modal syariah didukung beberapa faktor. Salah satunya, populasi muslim di Indonesia yang besar, mencapai 229 juta dari 263 juta total populasi Indonesia. Bahkan di dunia, populasi muslim di Indonesia mencapai 13%.

Pasar saham syariah juga tercatat tumbuh konsisten. Sepanjang tahun 2020, sebanyak 75% dari 51 emiten yang melakukan pencatatan saham baru merupakan saham syariah. Per akhir 2020 lalu, jumlah saham syariah di Indonesia mencapai 434 saham, dari total 724 saham.

sumber : trading view
sumber : trading view

Dari sisi kapitalisasi pasar, sejak tahun 2016 saham syariah konsisten bertahan di atas 50% dari total kapitalisasi pasar saham. Jumlah investor syariah juga terus tumbuh.

Pertumbuhan investor syariah mencapai rata-rata 65% per tahun terhitung sejak 2016-2020. Hingga saat ini bursa saham mencatat, ada 91.703 investor saham syariah di Indonesia. “Data menunjukkan environment yang mendukung,” ujar Hasan.

 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU