Senin, 29 April 2024

Wujudkan Produksi Mandiri Kapal Selam, PT PAL Indonesia Pastikan Fasilitas Siap

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info – PT PAL Indonesia telah resmi menandatangani kontrak pembangunan kapal selam bersama mitra strategis global dari Perancis yaitu Naval Group pada 28 Maret 2024. Langkah ini sekaligus menjadi tolak ukur kesiapan fasilitas produksi kapal selam di PT PAL Indonesia.

Rencana pembangunan 2 unit kapal selam ini nantinya akan dikerjakan di fasilitas kapal selam PT PAL Indonesia yang melibatkan engineer Indonesia. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mampu membangun MRO Kapal Selam.

Untuk mendukung penguasaan teknologi pertahanan, PT PAL Indonesia menerima tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp.1,28 triliun.

Sesuai PER-1-MBU-03 2021 Pasal 2 Ayat 2, bahwa peruntukan penambahan PMN digunakan untuk melaksanakan penugasan pemerintah kepada BUMN. Dana ini akan digunakan untuk melengkapi fasilitas hanggar kapal selam, dalam rangka penguasaan teknologi kapal selam secara whole local production (WLP).

Sebelumnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 tahun 2015, PT PAL Indonesia mendapatkan PMN senilai Rp1,5 triliun melalui APBN 2015 yang ditujukan untuk penyiapan peralatan, fasilitas pembangunan, dan pemeliharaan kapal selam.

Pengembangan Infrastruktur Kapal Selam bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas PT PAL dari sebelumnya mampu melaksanakan joint section menjadi mampu melaksanakan whole local production.

Maka, selaras dengan tujuan tersebut pemenuhan fasilitas kapal selam pun diperlukan melalui dukungan PMN APBN TA 2021 untuk meningkatkan kemampuan dalam membangun kapal selam.

Adapun berbagai fasilitas yang tersebut, di antaranya:

Fasilitas Subfactory Workshop yang terdiri dari beberapa bengkel, seperti Glass Reinforced Plastic (GRP) shop untuk membuat material composite pada suatu bagian di kapal selam yang tidak menerima water pressure, Blasting painting shop untuk melakukan proses blasting dan painting part part kapal selam dan sejumlah workshop penunjang lainnya.

Kemudian, shiplift sebagai fasilitas docking dengan spesifikasi penggunaan teknologi modern yakni electrical motor memiliki kemampuan utama angkat-angkut baik dalam menaikkan maupun menurunkan kapal, di sisi lain fasilitas ini memiliki peran penting untuk menunjang operasional teknis produksi kapal selam.

Tak kalah penting, saat ini juga akan di bangun Torpedo & Electronic Workshop yang
berfungsi untuk melakukan proses pekerjaan yang terkait kelistrikan, elektronika, sistem komunikasi dan senjata kapal selam.

“Kita semua memahami bahwa salah satu aspek penting dalam mencapai kemampuan pembangunan dan penguasaan postur Alusista yang ideal khususnya di sektor pertahanan adalah dengan melalui peningkatan fasilitas, sarana, prasarana yang dimiliki oleh industrinya, sehingga Industri secara konkret dapat memberikan jawaban atas permintaan kebutuhan pemenuhan pertahanan kita”, ujar Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia, Edi Rianto.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU