Jumat, 26 April 2024

Dari Tantangan Hingga Biaya Proyek LRT Jabodebek

ads-custom-5

Selama pembangunan LRT Jabodebek berlangsung, adanya tantangan yang ditemukan tidak menghentikan pengerjaannya. Tantangan pada LRT Jabodebek meliputi perencanaan pembangunan dengan tiga fase engineering, batas-batas ketinggian (clearance), besinggungan dengan proyek lain, waktu pengerjaan, lahan dan financial closed.

Tantangan pertama, dalam merencanakan pembangunan LRT Jabodebek sepanjang 44,3 km dengan tiga fase engineering meliputi fase basic engineering design & detail engineering design, fase procurement dan fase konstruksi yang dikerjakan secara paralel dalam jangka waktu 3 tahun. Padahal, dalam sequencing project atau perhitungan proyek, fase desain sendiri harusnya dilakukan beberapa tahun sebelum fase procurement dan konstruksi.

Tantangan kedua adalah menentukan batas-batas ketinggian (clearance). Jakarta memiliki banyak bangunan tinggi atau bangunan dengan kebutuhan udara khusus seperti Bandara Halim Perdana Kusuma, belum lagi saluran udara tegangan tinggi hingga jalan layang eksisting. Ini tentu memerlukan analisa jarak yang tepat untuk bersinggungan dengan alignment LRT Jabodebek.

Tantangan ketiga adalah kordinasi dengan proyek lain apabila bersinggungan. Salah satunya persinggungan yang terjadi, adalah antara proyek LRT Jabodebek dengan Kereta Api Cepat dan tol Japek Elevated.

Tantangan keempat adalah waktu kerja yang terbatas yaitu hanya 6 jam, yang menyebabkan pengerjaan erection girder hanya bisa dilakukan pada pukul 23.00-05.00 WIB.

Tantangan kelima adalah permasalahan lahan yang juga rumit. Alotnya kesepakatan terkait lahan akan mengganggu pekerjaan apabila prosesnya memakan waktu yang lama.

Tantangan keenam yaitu financial closed, metode pembiayaan yang semula melalui APBN, kemudian direvisi melalui investasi PT KAI sesuai dengan Perubahan Peraturan Presiden No. 49 tahun 2017.

Meski begitu, ADHI tetap berkomitmen dan yakin akan kelancaran pembangunan LRT Jabodebek.

 

Biaya Pembangunan Prasarana dan Sarana 

Pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 dengan 3 rute lintas pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas- dan Cawang Bekasi Timur menghabiskan total biaya konstruksi sekitar 22 triliun rupiah atau setara dengan 513, 8 miliar per km sepanjang 44.3 km dengan struktur melayang. Harga ini cukup kompetitif apabila dibandingkan dengan proyek serupa yang sedang pemerintah selenggarakan saat ini.

Pada prasarana kereta lainnya di Indonesia seperti LRT Palembang yang terletak di Sumatera Selatan total biaya konstruksinya mencapai sekitar 10 triliun atau sebesar 466,6 miliar per km sepanjang 23,4 km dengan struktur melayang.

Di Ibukota selain LRT Jabodebek, pemerintah juga membangun LRT Jakarta yang menghubungkan Kelapa gading dengan Velodrome (Rawamangun) dengan total biaya konstruksi sekitar 5 triliun atau sebesar 1 triliun per km sepanjang 5,8 km dengan struktur melayang.

Berbeda dengan pembangunan LRT, MRT pada sebagian struktur jalur layangnya sepanjang 10km total biaya pembangunan mencapai 10 triliun atau sebesar 1 triliun per km untuk 10 km struktur layangnya.

Tantangan Hingga Biaya dalam Proyek LRT Jabodebek

 

Kyt, BUMNInfo

 

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU