Kamis, 2 Mei 2024

Telkom mengalokasikan dana sebesar 5,1 triliun rupiah pada kuartal pertama tahun 2024 untuk meningkatkan infrastruktur jaringan mereka.

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info – BUMN Bidang kelistrikan, PT Telkom Indonesia Tbk (IDX: TLKM) pada kuartal I tahun 2024 telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp5,1 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi. Perseroan juga mencatat laba bersih operasi kuartal I-2024 sebesar Rp6,3 triliun. Capaian ini meningkat 3,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Adapun laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan tercatat sebesar Rp19,4 triliun. Angka ini naik 2,2 persen secara tahunan, dengan margin EBITDA stabil di kisaran 51,9 persen.

Mengutip dari keterangan resminya, pada Minggu (21/4), meningkatnya laba seiring dengan naiknya pendapatan konsolidasi sebesar 3,7 persen menjadi Rp37,4 triliun. Pencapaian ini didorong pertumbuhan kinerja bisnis data, internet dan IT service sebesar 11,3 persen menjadi Rp22,1 triliun.

Alhamdulillah kinerja perseroan masih berjalan cukup baik, meski kondisi industri penuh tantangan dan gejolak geopolitik global yang memberikan pengaruh besar terhadap kondisi makroekonomi, termasuk kinerja saham Telkom,” kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah.

Meski begitu, dirinya mengatakan Telkom optimistis yang tengah dilakukan saat ini akan memberikan hasil positif untuk keberlanjutan perusahaan di masa depan.

“Kami akan terus menjalankan bisnis dengan berfokus pada penguatan digital connectivity, digital platform, dan digital service,” ujarnya.

Ririek menerangkan, di segmen Mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan Rp28,5 triliun, dengan tingkat profitabilitas sehat. Ini didukung pertumbuhan Digital Business sebesar Rp19,7 triliun atau tumbuh 8,6 persen. Lalu lintas data juga mengalami peningkatan cukup baik sebesar 14,4 persen menjadi 4.823.809 TB.

Telkomsel terus fokus pada produktivitas pangsa pasar dengan jumlah pelangan seluler mencapai 159,7 juta atau tumbuh 5,7 persen, dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,9 juta pada akhir Maret 2024. Telkomsel saat ini memiliki 257.349 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri dari 207.671 BTS 4G dan 710 BTS 5G.

Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp4,5 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services dan Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.

Sementara di segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp4,8 triliun atau tumbuh 17,8 persen, yang dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital.

Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp449 miliar atau tumbuh 24,6 persen. Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp2,2 triliun. Angka ini tumbuh 7,3 persen, didorong oleh pendapatan sewa menara.

EBITDA dan laba bersih tumbuh masing-masing sebesar 9,9 persen dan 4 persen, dengan margin keduanya yang semakin baik senilai 83,5 persen dan 23,6 persen. Mitratel sepanjang tiga bulan pertama tahun ini telah menambah sebanyak 121 tower baru.

Dengan demikian, total kepemilikan menaranya menjadi 38.135 tower, dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,46x di 2022 menjadi 1,52x pada akhir Maret 2024.

Ririek menambahkan, total belanja modal Telkom pada kuartal I tahun ini mencapai Rp5,1 triliun. Jumlah ini sekitar 13,6 persen dari total pendapatan perusahaan. Anggaran tersebut, kata dia, difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.

Sejalan dengan implementasi inisiatif FMC, Telkom mengutamakan optimisasi synergy value dari belanja modal terkait jaringan akses, infrastruktur dan sistem IT untuk peningkatan efisiensi.

Anggaran belanja modal tersebut digunakan untuk pembiayaan beberapa inisiatif strategis TelkomGroup, meliputi pembangunan BTS 4G dan 5G, pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang saat ini berada di orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta pembangunan Hyperscale Data Center di Cikarang dan Batam.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU