Kamis, 25 April 2024

Freeport: Perpanjangan Izin Jamin Kelangsungan Investasi

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info – PT Freeport Indonesia (PTFI) kini masih menanti kepastian perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari Pemerintah Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah kini tengah membahas  terkait perpanjangan kontrak bagi PTFI.

“Lagi dibahas, Insyaallah sebentar lagi selesai. Lagi menunggu (revisi) PP 96/2021,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Kamis (14/3).

Meski demikian, Bahlil belum mau merinci ketentuan apa saja yang bakal diubah dari beleid ini. Adapun, PP 96/2021 mengatur tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Di sisi lain, Freeport Indonesia pun turut menanti kepastian perpanjangan kontrak ini.

EVP External Affairs PTFI Agung Laksamana mengatakan, pihaknya kini masih terus melakukan diskusi dengan pemerintah soal perpanjangan izin.

“Harapan kami proses revisi PP terkait dapat segera selesai, sehingga dapat menjamin keberlanjutan investasi ke depan,” jelas Agung kepada Kontan, Kamis (14/3).

Asal tahu saja, Jika PP 96/2021 belum direvisi, PTFI tidak dapat diberikan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) lebih cepat. Syarat perpanjangan tambang berdasarkan Pasal 109 Ayat (4) baru dapat diajukan kepada Menteri paling cepat 5 tahun atau paling lambat 1 tahun sebelum berakhirnya jangka waktu kegiatan Operasi Produksi.

IUPK PTFI sendiri baru akan habis pada 2041 sehingga merujuk ke pasal tersebut,  Freeport baru bisa mengajukan perpanjangan izin pada 2036 atau paling lambat 2040.

Merujuk Laporan Tahunan Freeport-McMoRan (FCX), kegiatan pengembangan tambang jangka panjang kini sedang berlangsung untuk tambang Kucing Liar milik PTFI di Distrik mineral Grasberg.

Tambang Kucing Liar diperkirakan menghasilkan lebih dari 7 miliar pon tembaga dan 6 juta ons emas antara tahun 2029 dan akhir tahun 2041.

Perpanjangan hak operasi PTFI setelah tahun 2041 disebut akan memperpanjang umur proyek. Adapun, kegiatan pengembangan pra-produksi telah dimulai pada tahun 2022 dan diperkirakan akan terus berlanjut selama jangka waktu 10 tahun.

“Investasi modal diperkirakan rata-rata sekitar US$ 400 juta per tahun selama periode ini. Dengan tingkat operasi penuh sekitar 90.000 metrik ton bijih per hari, produksi tahunan mulai dari Kucing Liar diperkirakan menghasilkan sekitar 560 juta pon tembaga dan 520.000 ons emas, menyediakan PTFI dengan produksi berkelanjutan dalam jangka panjang, berskala besar, dan berbiaya rendah,” dikutip dari laporan tersebut.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU