Senin, 29 April 2024

Freeport Bisa Ekspor Setelah Mei 2024? Ini Kata Menteri ESDM

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga kini belum memberikan persetujuan mengenai relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah Mei 2024 mendatang.

Berdasarkan izin ekspor konsentrat tembaga yang berlaku saat ini, perusahaan diizinkan ekspor hanya hingga 31 Mei 2024.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan pemberian relaksasi ekspor masih mempertimbangkan progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur yang saat tengah berjalan.

“Nanti kita lihat progresnya nih bulan Mei,” ungkap Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Senin (5/2/2024).

Menurut Arifin, masih ada waktu bagi PTFI untuk segera merampungkan proyek smelter tersebut.

“Kan masih boleh. Masih lama kan?” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, usulan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga tersebut karena terkait dengan baru beroperasinya fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Smelter baru Freeport tersebut dijadwalkan baru beroperasi pada Mei 2024, dan dijadwalkan beroperasi bertahap hingga mencapai kapasitas penuh pada Desember 2024.

Dengan demikian, konsentrat tembaga yang telah diproduksi tidak bisa serta merta langsung diserap penuh oleh smelter baru tersebut.

Bila ekspor konsentrat disetop, sementara smelter dalam negeri belum mampu menyerap penuh, maka dikhawatirkan akan membuat penumpukan stok dan bisa berdampak pada penurunan kapasitas produksi konsentrat maupun bijih.

“Diharapkan bahwa kami bisa tetap ekspor sampai dengan smelternya beroperasi penuh di Desember 2024,” ungkapnya, dikutip Selasa (12/12/2023).

Bila ekspor terhenti, maka pihaknya juga mengkhawatirkan bahwa ini juga bisa berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

“Penerimaan negara bisa berkurang 40%,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dia menyebut, pihaknya sudah mengusulkan adanya perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga pasca Mei 2024 mendatang.

“Sudah diusulkan,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU