Sabtu, 27 April 2024

BUMN Pangan Siapkan Paket Pangan Murah untuk Menjaga Kestabilan Stok Saat Ramadan dan Lebaran

ads-custom-5

BUMN Info, Jakarta – Holding BUMN pangan ID Food mulai menyiapkan paket pangan murah pada bulan Ramadhan untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan di tengah permintaan yang tinggi. Komoditas yang disiapkan berfokus pada beras, minyak goreng, daging, dan ikan.

Direktur Komersial ID Food Ardiansyah Chaniago mengatakan, upaya tersebut demi mendukung pemerataan pangan. Pihaknya menjalin kerja sama dengan dinas ketahanan pangan seluruh Indonesia, instansi pemerintah, satgas pangan, Polda Metro Jaya, kementerian, dan pihak swasta pelaku hingga pedagang pasar seluruh Indonesia untuk pendistribusiannya.

“Pendistribusian paket pangan melalui gelar pangan murah dengan target sekitar 130 titik gerakan pasar murah, 103 titik bazar, dan beberapa pasar pantauan untuk mendistribusikan sembako pangan,” kata Ardiansyah, Ahad (26/3/2023).

Dia menjelaskan, paket pangan yang disediakan ID Food dapat dipesan masyarakat melalui tautan http://bit.ly/orderidfood dengan beragam komoditas, dari beras, gula, minyak goreng, garam, kebutuhan protein daging dan ikan. Adapun khusus untuk program penyaluran minyak goreng rakyat maupun reguler, jumlah yang telah didistribusikan pada tahun periode Januari hingga 23 Maret 2023 sebanyak 16,2 juta liter yang tersebar seluruh Indonesia.

“Pendistribusian terbanyak di wilayah Jawa Timur sekitar 2.778.783 liter, Jawa Barat 1.809.139 liter, DKI Jakarta 1.691.968 liter, Bali 1.483.421 liter, Kalimantan Timur 1.394.710 liter, Banten 1.378.810 liter, Sumatra Utara 1.147.937 liter, Sumatra Barat 1.071.529 liter,” urainya.

Ardiansyah memerinci, untuk wilayah Lampung, jumlah yang telah terdistribusi sebanyak 740.457 liter, Riau 663.966 liter, Sumatra Selatan 550.213 liter, Jawa Tengah 476.508 liter, Sulawesi Tengah 242.905 liter, Sulawesi Selatan 209.767 liter, dan Sulawesi Tenggara 97.634 liter.

Kemudian, Sulawesi Utara sebanyak 79.712 liter, Yogyakarta 84.348 liter, Nusa Tenggara Timur 76.088 liter, Kalimantan Barat 63.388 liter, Kalimantan Tengah 27.738 liter, Nusa Tenggara Barat 48.679 liter, Papua 12.204 liter, Papua Barat 26.107 liter, Jambi 12.191 liter, Kepulauan Bangka Belitung 10.734 liter.

Khusus komoditas daging sapi, pada bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran, ID Food mulai melakukan mobilisasi stok sapi hidup lokal dari berbagai daerah yang akan dikelola PT Berdikari. Distribusi dilakukan dari wilayah surplus asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ke lahan peternakan di Cikampek, Jawa Barat, untuk kemudian didistribusikan ke pedagang dan pasar-pasar area Jabodetabek, Bandung Raya, dan sekitarnya. Total sapi hidup yang akan didistribusikan sebanyak 1.000 ekor.

“Mobilisasi sapi hidup lokal dijadwalkan mulai 31 Maret 2023 dari NTT estimasi tiba melalui pelabuhan Tanjung Priok pada 4 April 2023 yang akan dimobilisasi secara terus-menerus dan bertahap setiap bulan hingga Oktober 2023,” katanya. Dia menambahkan, ID Food juga telah menyiapkan alternatif stok daging sapi yang merupakan realisasi dari penugasan tahun 2022 sekitar 2.500 ton untuk Ramadhan dan Lebaran.

Harga sejumlah komoditas hingga saat ini terus berfluktuasi. Ada yang mengalami penurunan, tapi tak sedikit yang terus mengalami kenaikan. Di Kota Bandung, Jawa Barat, misalnya, harga telur ayam ras menunjukkan penurunan meski tidak signifikan. Turunnya harga telur ayam ras ini menjadi yang pertama dalam sepekan terakhir di Kota Bandung. Sebelumnya, harga telur ayam ras bertengger di angka Rp 31 ribu per kilogram, tapi kini mengalami penurunan sekitar Rp 500 per kilogram.

Meski begitu, jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Jawa Barat, harga telur ayam ras terpantau tidak mengalami perubahan. Bahkan, harga di Cirebon justru mengalami kenaikan dari Rp 30.500 per kilogram menjadi Rp 31.500 per kilogram.

Penurunan harga di Cirebon justru terlihat pada harga daging ayam ras dari Rp 32.250 per kilogram menjadi Rp 31.750. Harga daging ayam ras juga terpantau turun di Tasikmalaya, dari Rp 33.500 per kilogram menjadi Rp 32 ribu.

Salah satu komoditas yang harganya terus mengalami kenaikan adalah cabai rawit merah. Lonjakan harga cabai rawit salah satunya terpantau di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu.

Berdasarkan pantauan Republika, Sabtu (25/3/2023), harga cabai rawit merah sudah mencapai Rp 90 ribu per kilogram. Sepekan yang lalu, harganya masih Rp 80 ribu per kilogram. Harga itu pun sudah melonjak tinggi dari harga normalnya yang hanya di kisaran Rp 25 ribu per kilogram.

“Naiknya bertahap, tapi terus naik dengan cepat saat mau masuk bulan puasa,’’ kata seorang pedagang sayuran di Pasar Baru Indramayu, Opik.

Opik mengaku tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga komoditas tersebut. Namun, dia mengakui permintaan cabai rawit merah memang meningkat drastis saat menjelang maupun selama bulan puasa.

Opik mengungkapkan, saat bulan puasa, di Kabupaten Indramayu banyak bermunculan pedagang masakan dadakan. Biasanya, mereka membutuhkan cabai rawit merah sebagai salah satu bahan utama masakan mereka.

“Kalau pasokan, sejauh ini normal, tapi permintaannya saja yang naik,” kata Opik.

Selain cabai rawit merah, lanjut Opik, komoditas yang juga mengalami kenaikan harga saat ini adalah bawang maja. Bawang tersebut digunakan sebagai bahan baku bawang goreng. Harga bawang maja mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Harga tersebut mengalami kenaikan Rp 10 ribu per kilogram daripada sebelum bulan puasa. “Harga sayuran lainnya masih normal,” kata Opik.

Source : Republika

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU