Senin, 29 April 2024

Holding BUMN Asuransi IFG Cetak Laba Rp 2,2 T Selama Pandemi

ads-custom-5

BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) sepanjang tahun 2020, membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp2,2 triliun.

Meski berada di masa pandemi, perolehan laba tersebut lebih tinggi 20 persen dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,8 triliun.

Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah menjelaskan, sampai dengan 31 Desember 2020 jumlah aset mencapai Rp88 triliun dengan total ekuitas perseroan senilai Rp45,5 triliun. EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi dari perseroan tercatat sebesar Rp2,42 triliun atau 4 persen lebih tinggi dari target sebesar Rp2,36 triliun dan rasio likuiditas perusahaan (rasio lancar) per akhir 2020 sebesar 2,95 kali.

“Rasio yield on investment perusahaan per akhir 2020 sebesar 7 persen atau 75 persen lebih tinggi dari target RKAP 2020 yang sebesar 4 persen,” kata Rizal.

IFG dibentuk oleh pemerintah dengan menerbitkan PP No 20 tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020, beranggotakan PT Jasa Raharja (Persero), PT Jaminan Kredit Indonesia (Persero) atau  Jamkrindo, PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo, PT Jasa Asuransi Indonesia (Persero) atau Jasindo, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Graha Niaga Tata Utama.

Memperingati usia satu tahun, IFG berfokus pada pembenahan tata kelola perusahaan dan anggota holding. Menurut Rizal, IFG berkomitmen mewujudkan tata kelola perusahaan yang lebih baik dalam menjalankan tiga perannya, yaitu financial planning, fundraising, dan pengelolaan investasi.

“Untuk financial planning, kami memiliki peran untuk ikut serta dalam penyusunan RKAP dan cost control perusahaan anggota holding,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU