Jakarta, BUMNInfo | PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan nilai transaksi uang elektronik atau e-money mencapai Rp 13 triliun hingga akhir 2019. Target ini naik 30-35% dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan transaksi e-money ini sebagai salah satu dukungan terhadap gerakan non tunai selain sebagai tujuan bisnis perusahaan.
“Penggunaan uang tunai itu mahal. Kalau di Indonesia bisa berjalan cashless society, itu akan menekan biaya, menguntungkan semua pihak, nasabah dan Bi sebagai regulator,” ujarnya saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Saat ini, hampir 80% transaksi e-money Bank Mandiri dipergunakan untuk transportasi seperti tol, Transjakarta, Kereta Commuterline Indonesia (KCI) dan Moda Raya terpadu (MRT). Adapun jumlah kartu e-money saat ini mencapai lebih dari 19 juta.
“Gerakan non tunai di indonesia masih terhambat, Karena masih berpikir pakai uang tunai, dengan kerjasama ini diharapkan transaksi bisa meningkat,” tegasnya.