Kamis, 2 Mei 2024

BUMN Bangun Pusat Wisata Medis Internasional di KEK Sanur

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Hal itu bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pariwisata, salah satunya dengan menghadirkan KEK Sanur, Bali.

“Dengan hadirnya KEK Sanur diharapkan bisa menjadi lokomotif akselerator perekonomian di Indonesia,” ujar Erick saat meresmikan Bali Beach Convention dan groundbreaking Alster Lake Center di convention kawasan KEK Sanur, Bali, Selasa (30/1/2024).

Erick mengatakan, KEK yang terdiri atas convention center seluas 3.750 meter persegi dan Alster Lake Clinic dengan terobosan medical technology ini bukan hanya mencakup infrastruktur ekonomi, melainkan juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan.

Erick menilai KEK Sanur menjadi model bagi pengembangan KEK di wilayah lain dalam menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan terintegrasi, sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Menurut Erick, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.

“KEK Sanur akan membawa teknologi medical and wellness terbaik di Indonesia. Yang terpenting, ditargetkan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja,” kata Erick.

Direktur utama InJourney Dony Oskaria menyebutkan pengembangan convention ini mengembalikan visi awal Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata Meeting, Incentives, Conference and Exhibitions

(MICE) yang juga menjadi salah satu convention center terbesar di Bali. Dony menyampaikan convention center KEK Sanur memiliki kapasitas hingga 5.000 orang dengan pemandangan yang indah lantaran menghadap langsung ke area pantai.

“Pada 2045, target penghematan potensi devisa mencapai Rp 86 triliun dan penambahan devisa hingga Rp 19,6 triliun pada periode yang sama,” ucap Dony.

Dony menyampaikan KEK Sanur ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 sebagai inisiatif strategis untuk memanfaatkan potensi kawasan sebagai destinasi pariwisata kesehatan dengan menjadikan Bali sebagai landmark dalam peningkatan dan diversifikasi perekonomian Indonesia.

“Ini merupakan wujud komitmen BUMN dalam menciptakan inovasi untuk ekosistem pariwisata yang lebih baik,” kata Dony.

KEK Sanur diyakini dapat menjadi akselerator peningkatan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

“KEK Sanur diharapkan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional melalui pariwisata dan kesehatan serta membangun masa depan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Kami optimistis pengembangan KEK Sanur mampu memberikan added value bagi Indonesia,” kata Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Christine Hutabarat.

KEK Sanur merupakan kawasan ekonomi khusus kesehatan yang dihadirkan Kementerian BUMN untuk mengoptimalisasi potensi area Grand Inna Bali Beach seluas 41,6 hektare.

PT Hotel Indonesia Natour yang merupakan anak usaha dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Sanur oleh Pemerintah sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2022 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sanur pada tanggal 1 November 2022.

Melalui KEK Sanur, Indonesia diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui pariwisata dan kesehatan serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

KEK Sanur juga diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung, peningkatan aktivitas ekonomi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sektor wisata kesehatan adalah sebuah potensi baru yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia membawa medical and wellness tourism Indonesia ke kancah internasional.

Pengembangan KEK Sanur diharapkan menjadi diversifikasi dan akselerator peningkatan perekonomian Indonesia. Adapun pemilihan Bali sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata selain memberikan kesempatan kepada pasien dan pengunjung mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus juga dapat memaksimalkan potensi keindahan Bali dan kekayaan historis serta budayanya sebagai pilihan tempat berwisata.

Pemerintah menjanjikan berbagai kemudahan di KEK Sanur seperti adanya fasilitas dan kemudahan izin praktik tenaga kesehatan asing, fasilitas fiskal kepabeanan untuk peralatan medis, jenis layanan dan teknologi yang diberikan, penggunaan obat yang telah tersertifikasi, hingga kemudahan layanan imigrasi bagi pasien dan keluarga pasien.

Keberadaan KEK Sanur dengan seluruh fasilitas kesehatan berkelas dan berteknologi terkini diharapkan juga mampu menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri, dengan total pasien estimasi sebanyak 123 ribu-240 ribu orang pada tahun 2030.

“Dengan berkurangnya pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri, diprediksi menghemat devisa dengan estimasi sebesar total Rp 86 triliun dan penambahan devisa sebesar Rp 19,6 triliun (2022-2045),” kata Christine.

 

Source : Republika

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU