Senin, 29 April 2024

BRI Bayarkan Dividen Interim Rp12,7 Triliun, Negara Dapat Cuan Segini

ads-custom-5

Mengawali 2024, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI telah membayarkan dividen interim pada Kamis, 18 Januari 2024 kepada pemegang saham.

Sebelumnya, melalui Keterbukaan Informasi yang diterbitkan perseroan pada Selasa (19/12), BRIĀ akan membagikan dividen senilai Rp12,7 triliun atau sebesar Rp84 per lembar saham, yang mana sebesar Rp6,8 triliun disetorkan kepada pemerintah dan Rp5,9 triliun akan dibagikan kepada publik.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan pembagian Dividen Interim ini menjadi komitmen BRI dalam menciptakanĀ value,Ā baikĀ economic valueĀ maupunĀ social valueĀ utamanya bagi paraĀ shareholders.

ā€œKeberhasilan yang telah kita raih tidak hanya mencerminkan ketahanan kita dalam merespons berbagai tantangan, tetapi juga menegaskan tekad kita untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi negara dan masyarakat Indonesia,ā€ ujar Sunarso dalam keterangan resminya, 18 Januari 2024.

Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan BRI memiliki potensi untuk membagikanĀ dividen payout ratioĀ lebih tinggi dari kondisi normal. Hal tersebut telah dicapai perseroan ketika BRI membayarkan 85 persen dariĀ net profitĀ tahun 2021 dan 2022 kepadaĀ shareholdersĀ sebagai dividen.

ā€œPerseroan memastikan pembagian dividen interim ini tidak mengganggu permodalan BRI, dan di sisi lain semua kebutuhan investasi, seperti investasi untuk IT, telah terpenuhi serta cadangan untuk mengĀ­-coverĀ berbagai risiko telah disediakan dengan memadai,ā€ jelas Sunarso.

Kinerja BRI

Adapun, keputusan BRI dalam membagikanĀ dividen interimĀ tersebut tak lepas dari kinerja cemerlang perseroan hingga akhir kuartal III 2023.

Hingga akhir September 2023, BRI mampu menjaga profitabilitas yang berkelanjutan serta pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid dibarengi dengan kualitas asset yang terjaga dengan baik. Di sisi lain, BRI juga mampu menjaga likuiditas secara memadai serta permodalan yang cukup.

Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93 persenĀ year on yearĀ (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun.

Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47 persen yoy.

Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir September 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 12,53 persen yoy menjadi Rp1.250,72 triliun.

Khusus penyaluran kredit UMKM juga tercatat tumbuh 11,01 persen dari semula Rp935,86 triliun di akhir kuartal III 2022 menjadi Rp1.038,90 triliun di akhir kuartal III 2023, sehingga porsi kredit UMKM BRI terhadap total kredit mencapai 83,06 persen.

BRI juga mampu menjalankan fungsi intermediasi dengan diimbangi manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yangĀ manageableĀ dan terus menurun di level 3,07 persen.

Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup sebagai langkah antisipatif. NPLĀ CoverageĀ BRI tercatat sebesar 228,65 persen dengan menggunakan pencadangan tersebut untuk melakukanĀ write-offĀ atas kredit yang mengalami pemburukan.

Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Kuartal III 2023, DPK BRI tercatat tumbuh positif menjadi Rp1.290,29 triliun.Ā Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secaraĀ year on yearĀ meningkat sebesar 13,21 persen.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 87,76 persen denganĀ Capital Adequacy RatioĀ (CAR) sebesar 27,48 persen.

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU