Baru-baru ini BUMN menargetkan kapitalisasi pasar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencapai hingga Rp500 triliun pada 2025.
Hal ini juga disetujui oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, beliau mengatakan “setelah meluncurkan program Five Bold Move, harga saham Telkom meningkat cukup baik. Kapitalisasi pasar telkom yang sekarang mencapai Rp400 triliun saat ini justru sangat diharapkan juga dapat bertambah pada tahun 2025 menjadi Rp500 triliun. Kondisi ini juga didukung oleh bukti dalam dua tahun terakhir, ini memang setelah kita launching program 5 bold move.”
Menurut Kartika, peningkatan market cap Telkom ini dapat didorong dengan transformasi Telkom dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan digital infrastructure. Ini juga dikarenakan Telkom sebagai pemain utama harus melakukan transformasi yang cepat dan tepat sasaran. Dia menjelaskan, saat ini Telkom direncanakan menjadi strategic holding dengan anak-anak usaha yang berukuran cukup besar dan relevan dalam transformasi Telkom. Ini diharapkan dalam jangka panjang, akan meningkatkan kontribusi laba Telkom maupun market cap-nya. Adapun hingga penutupan perdagangan Senin (3/4/2023), kapitalisasi pasar TLKM tercatat sebesar Rp404,17 triliun. Kapitalisasi pasr TLKM ini merupakan kapitalisasi pasar terbesar ke-5 di lantai bursa setelah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).
Tercatat saham telkom ditutup menguat 0,49 persen ke level 4.080 pada penutupan perdagangan hari ini. Saham Telkom diperdagangkan dalam rentang 4.070-4.100, dengan nilai sebesar Rp196,17 miliar, dan volume 48,04 juta saham.
Source: Bisnis.com