Jumat, 29 Maret 2024

Proyek Gas Raksasa Jawa Timur sebentar lagi akan beroperasi!

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info l Pada akhir bulan April 2023, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) selaku pengelola lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan mulai memproduksi gas dengan kapasitas penuh.

Saat ini produksi gas di JTB masih di angka 80 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menurut Direktur Utama PEPC Endro Hartanto. Pada akhir bulan ini, diperkirakan akan naik ke angka 110-an MMSCFD dan di targetkan mencapai kapasitas penuh sebesar 192 MMSCFD.

“Mudah-mudahan dalam sekarang 80-an (MMSCFD), mungkin minggu depan kita naik 110-an (MMSCFD). Kita nggak bisa juga langsung jet, kita ramp up pelan-pelan, hari-hari ini kita sedang berjalan mengatasi masalah-masalah. Ini kan kayak pabrik, dicoba ini, ada trouble, ulang lagi. InsyaAllah akhir bulan ini kita akan coba capai di full capacity,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program ‘Energy Corner’, Senin (03/04/2023).

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin meresmikan lapangan Gas JTB. Endro pada bulan Februari 2023. Ia menyebut hal ini membuat semangat lebih menambah PEPC dalam menggarap Lapangan Gas JTB.

Pada bisnis gas ada keunuikan tersendiri. Dalam memproduksi gas, harus ada pasar atau pembelinya terlebih dahulu menurut Endro. Dalam hal ini JTB, sudah memiliki pembeli yakni PT PGN dan PT PLN (Persero).

“Bisnis gas ini agak unik, kita harus punya buyer. Ini pemerintah nggak akan approve proyek gas kalau nggak ada buyer. Kebetulan buyer juga Pertamina Grup PGN dan PLN. Kami baru bisa dapat 172 MMSCFD yang bisa terserap,” pungkasnya.

Proyek JTB ini sebenarnya sudah berjalan dan mengalirkan gasnya kepada pembeli sejak 2022 lalu menurut Direktur Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo. Namun pada saat itu hanya memproduksi jenis asam sulfat atau H2SO4.

Tambahnya, permasalahan saat ini yang sedang di rasakan pada proyek JTB adalah pada acid gas enrichment unit atau unit pengkayaan gas asam dari produksi tersebut, sehingga saat ini pihaknya masih mengusahakan troubleshoot atau penemuan masalah dari kondisi tersebut.

“Nah sebenarnya sudah sempat berproduksi tapi ada masalah sedikit di acid gas enrichment unit jadi saat ini di setop. Oleh karena itu, saat ini troubleshoot sedang dilakukan, bukan belum diproduksi, sudah berproduksi H2SO4 cair itu,” ungkapnya dalam konferensi pers SKK Migas, Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Selain itu, Wahju berharap bahwa proyek JTB akan ditargetkan bisa berproduksi dan beroperasi secara penuh pada Maret 2023 mendatang.

“Jadi semoga saja target kita di bulan Maret kita bisa full capacity produksinya,” ujar Wahju.

Source: CNBC

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU