BUMN Info, Jakarta – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan tahun 2023 hingga 15%. Optimisme perseroan berangkat dari progres penyelesaian dua proyek besarnya yaitu Tol Banda Aceh-Sigli dan LRT Jabodebek.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto, mengatakan, perusahaan akan menjaga ritme positif untuk terus tumbuh baik dari topline maupun bottom line. Perseroan pun menargetkan pertumbuhan kinerja pada kisaran 10%-15%.
IKLAN
“Tahun 2023 momentum terselesaikannya dua proyek besar ADHI yaitu pekerjaan Tol Sigli – Banda Aceh dan Pekerjaan LRT Jabodebek,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/3).
Apabila sesuai target, maka ADHI berpotensi menambah penerimaan sebesar Rp 8,8 triliun.
Rinciannya, Tol Sigli – Banda Aceh sebesar Rp 2,5 triliun dan LRT Jabodebek Rp 6,3 triliun. Pada awal Maret ini, ADHI juga telah mengantongi pembayaran termin LRT Jabodebek sebesar Rp 17 triliun.
Meski begitu, ADHI masih berhati-hati dalam menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex). “Kami berusaha fokus dan tetap berhati-hati dalam realisasi capex sesuai dengan rencana bisnis yang ada,” sebutnya.
Manajamen pun menganggarkan capex dari Rp 1 triliun – Rp 1,1 triliun yang bersumber dari kas internal. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, tol Yogyakarta-Bawen, dan SPAM Karian-Serpong Timur.
Karenanya, tahun ini perseroan belum berencana untuk melakukan aksi korporasi. Terlebih, ADHI masih memiliki beberapa sumber pendanaan dari hasil pinjaman bank dan juga sisa rights issue.
ADHI juga masih memiliki sisa dana sebesar Rp 1,98 triliun dari hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Sisa dana tersebut nantinya juga akan dialokasikan untuk capex, tanpa menyebutkan porsinya.
Source : Kontan