Jumat, 29 Maret 2024

Masuk Tahap Akhir, Begini Langkah Manajemen Benahi Asuransi Jiwasraya

ads-custom-5

BUMN Info, Jakarta – PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dalam penyelesaian masalah yang saat ini telah memasuki tahap akhir dari rangkaian program restrukturisasi perusahaan.

ad

Direktur Manajemen Risiko, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum Jiwasraya, R. Mahelan Prabantarikso mengatakan, penerapan prinsip GCG ini juga telah diaplikasikan pada saat proses pengalihan aset dan liabilitas yang menjadi rangkaian akhir dari program restrukturisasi Jiwasraya.

“Penerapan prinsip GCG ini merupakan bentuk komitmen bersama dari seluruh pemangku kebijakan untuk membenahi Jiwasraya secara holistik. Pembenahan dan penerapan GCG ini pula yang mungkin juga menjadi pertimbangan para peserta asuransi Jiwasraya untuk mengikuti program restrukturisasi polis,” ujar Mahelan dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (28/2).

Dia mengungkapkan hingga 31 Desember 2022 terdapat sekitar 99,1% nasabah Jiwasraya yang telah mengikuti program restrukturisasi. Terdiri dari 98,4% peserta asuransi dari produk bancassurance sebanyak 17.189 pemegang polis, 99,6% atau sebanyak 289.247 pemegang polis dari produk ritel, dan 99,4% atau sebanyak 6.051 peserta asuransi dari produk korporasi.

Saat ini, Mahelan menjelaskan pihaknya sedang melakukan upaya pengalihan aset dan liabilitas yang menjadi rangkaian akhir dari program restrukturisasi Jiwasraya. 

“Jika tak ada halangan, upaya pengalihan aset dan liabilitas ini pun ditargetkan dapat selesai dalam waktu dekat. Target ini pula yang menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu dengan pemegang saham yang kemudian diteruskan ke manajemen,” jelasnya.

Bersamaan dengan upaya pengalihan aset dan liabilitas perusahaan ke entitas baru, manajemen Jiwasraya memastikan akan melanjutkan pengoperasian perusahaan, sebelum akhirnya status pengelolaan perusahaan diserahkan dan diputuskan oleh pemegang saham.

Saat ini manajemen Jiwasraya tengah melakukan strategi efisiensi guna menekan biaya operasional perusahaan. Satu diantaranya dengan melakukan program rightsizing struktur organisasi yang telah mengacu serta memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku. 

Langkah-langkah tersebut dilakukan demi menjaga nilai aset, sebelum akhirnya aset tersebut dialihkan bersama dengan portofolio pertanggungan (polis) ke perusahaan asuransi yang menjadi penanggung baru yaitu IFG Life.

“Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dan pengertian dari seluruh unsur, demi menyelamatkan nilai polis dari para peserta asuransi Jiwasraya. Nantinya, polis yang sudah direstrukturisasi dan dipindah tadi, pemberian manfaatnya akan diteruskan oleh IFG Life,” pungkasnya.

Source : Wartaekonomi

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU