Jumat, 29 Maret 2024

Penerbangan Asing hanya Boleh Masuk di 15 Bandara, Ini Alasannya

ads-custom-5

Jakarta, BUMN Info l Indonesia membuka pintu penerbangan internasional atau asing hanya di 15 bandara. Sisanya untuk mengangkut jamaah haji dan umrah.

Saat ini ada 33 bandara internasional di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah. Sebagai pintu masuk, bandara internasional melayani penerbangan internasional dan domestik dengan fasilitas pendukung, seperti bea cukai dan imigrasi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kesepakatan pemerintah hanya memberlakukan 14-15 bandara internasional diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri terkait. 

“Kemarin kita rapat mengenai industri pariwisata dan bagaimana implikasi dengan pertumbuhan ekonomi, Pak Presiden memimpin langsung, disitu kita, Pak Menhub, disitu ada kesepakatan, silahkan Pak Menhub, kita akan membuka untuk international Airport itu 14-15 saja,” ungkap Erick usai gelaran Mandiri Investment Forum (MIF), Rabu (1/2/2023). Alasan pemerintah hanya membuka 15 bandara internasional adalah untuk menekan jumlah warga negara Indonesia bepergian atau berwisata ke luar negeri.  Sebaliknya, pemerintah justru berupaya meningkatkan kedatangan warga negara asing ke Indonesia dengan tujuan berwisata. 

“Tapi yang kita tidak mau kan membuka Airport sebesar-besarnya, lebih banyak orang Indonesia yang ke luar negeri, daripada yang di dalam negeri,” tuturnya.

Erick mencatat, meski hanya 15 bandara yang dijadikan sebagai pintu masuk antar negara, pemerintah tetap melakukan konektivitas dengan penerbangan domestik di berbagai daerah di Indonesia. “Ini lah kenapa Airport yang 15 ini  menjadi titik masuk, tetapi isinya kan bukan disitu antara konekting domestik flight harus bisa diperbaiki,” ucap dia.

Konektivitas tersebut lantaran jumlah wisatawan lokal mencapai 70 persen dari total wisatawan nasional. Sementara 30 persen lainnya berasal dari wisatawan mancanegara (wisman).

“Kalau kita lihat pariwisata itu 70 persen lokal 30 persen asing. Kenapa Pak Sandi juga sekarang mendorong percepatan pariwisata bisa mulai recover,” ujar Erick.

Sumber: idxchannel

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU