Jumat, 26 April 2024

Upayakan Dekarbonisasi, Grup Semen Indonesia Budidayakan Mikroalga

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Sebagai upaya dekarbonisasi, PT Semen Indonesia (Persero) atau SMGR melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia atau SMCB menggencarkan budidaya mikroalga di area pabrik Cilacap, Jawa Tengah.

Terobosan ini merupakan salah satu bentuk inovasi sebagai upaya dekarbonisasi (penyerapan CO2) di lingkungan operasional pabrik Cilacap. Agar mikroalga dapat menyerap CO2 lebih banyak, sistem kultivasi kolam terbuka dengan menggunakan sistem bubbling pun digunakan. 

Mikroalga merupakan jasad renik yang termasuk tumbuhan bersel tunggal dan berkembang biak sangat cepat dengan daur hidup relatif pendek, yang memiliki kemampuan melakukan fotosintesis dengan CO2 dan menghasilkan oksigen. Karena itu, mikroalga dikenal sebagai salah satu penyumbang oksigen di dunia.

Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan budidaya mikroalga di Pabrik Cilacap merupakan terobosan inovasi yang menjadi bukti kontribusi SMGR dalam upaya dekarbonisasi.

“Melihat dari sisi ekonomis, selain untuk dekarbonisasi, pengambangan mikroalga ke depannya diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan ekonomi masyarakat,” ujarnya dikutip dari Bisnis.com.

Selain bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon, berdasarkan kandungan dan fungsinya, alga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik. Sedangkan dengan diversifikasi berdasarkan biomekanismenya, alga dapat digunakan sebagai medicated cosmetic dan bahan sediaan herbal untuk farmasi.

Pada tahap pertama, budidaya mikroalga dilakukan di Rumah Alga seluas 180 m2 dengan kapasitas 10.000 liter, dan di lahan seluas 252 m2 dengan kapasitas 15.000 liter.

Pengembangan terus dilakukan dengan penyiapan lahan untuk tahap kedua seluas 525 m2 yang diharapkan akan mencapai kapasitas hingga 100.000 liter, sehingga total lahan untuk rumah mikroalga seluas 957 m2.

Budidaya mikroalga di Pabrik Cilacap ini adalah kerja sama antara SBI dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Matching Fund Dikti sejak 2021.

Dalam kerja sama ini, Pusat Studi Energi UGM melalui Center Of Excellence for Microalgae Biorefinery menyuplai bibit alga untuk dibudidayakan di lahan dan fasilitas infrastruktur yang disediakan oleh SMCB.

Selain itu, SMCB juga turut menyediakan sumber daya manusia dan bersama dengan Matching Fund Dikti memberikan dukungan dana untuk menyukseskan program budidaya mikroalga ini.

Sementara itu, Direktur Center Of Excellence for Microalgae Biorefinery Pusat Studi Energi UGM Arief Budiman mengapresiasi inisiatif pengembangan budidaya mikroalga sebagai bukti komitmen dan langkah nyata Perusahaan dalam menurunkan emisi CO2.

“Ini merupakan terobosan yang sangat bagus dalam dunia industri, khususnya industri semen seperti SBI, dengan memanfaatkan mikroalga untuk menyerap CO2 di lingkungan operasional perusahaan,” ujar Arief.

 

Sumber: bisnis.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU