Jakarta, BUMNInfo | Berbagai kendaraan fungsi khusus buatan PT Pindad (Persero) resmi diserahkan kepada Kasad, Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Penyerahan dilakukan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto di Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022 pada 19-20 Januari 2022 yang digelar di Lap. Urip Sumohardjo, Kemhan.
“Secara simbolis kita serahkan beberapa alutsista produksi dalam negeri kita yaitu kendaraan berlapis baja ada Badak, Anoa dan komodo dari PT Pindad serta peralatan lainnya untuk angkatan laut dan angkatan udara,” ujar Menhan.
Rapim Kemhan dihadiri oleh Jenderal TNI Panglima TNI Andika Perkasa, Wamenhan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigid, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo serta pejabat tinggi di lingkungan Kemhan dan TNI. Tema Rapim Kemhan tahun 2022 yaitu konsolidasi pembangunan kekuatan pertahanan negara. Pada Rapim kali ini Menhan juga meresmikan logo baru Kemhan. Tujuan Rapim Kemhan untuk meningkatkan sinergitas dan koordinasi seluruh elemen dalam menjalan tugas. Selain itu juga untuk evaluasi dan tindak lanjut kebijakan tahun sebelumnya.
Direktur Utama, Abraham Mose mengungkapkan rasa bangganya. Ia mengapresiasi dukungan Menhan kepada industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Pindad (Persero).
“Terimakasih atas kepercayaan Bapak Menhan dan Kementerian Pertahanan terhadap industri pertahanan, PT Pindad (Persero). Kami bangga pada Rapim Kemhan hari ini dilakukan acara penyerahan 43 unit kendaraan yang terdiri dari Anoa, Badak dan Komodo oleh Menhan kepada Kasad untuk mendukung tugas pokok TNI,” ujar Abraham.
Kendaraan yang diserahkan meliputi 7 unit kendaraan tempur Badak 6×6, 26 unit Anoa 6×6 (APC & Komando) dan 10 unit kendaraan taktis Komodo 4×4 (APC). Pindad siap berkolaborasi dengan Menhan dalam mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri. Selain itu juga mendukung program penelitian dan pengembangan. Hal ini agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh, serta mendukung pembangunan kekuatan pertahanan negara.
Spesifikasi
Ranpur Badak 6×6 dibuat berdasarkan kebutuhan TNI khususnya untuk mendukung satuan kavaleri. Kendaraan memiliki bobot 16,5 ton, dilengkapi dengan turret kaliber 90 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimal dan dioperasikan oleh 3 orang personel. Mesin diesel 340 HP yang dilengkapi dengan Turbo Charger Inter Cooler mampu membawa kendaraan ini pada top speed 80 km/h dengan daya jelajah sejauh 600 kilometer. Badak juga dilengkapi body protection baja anti peluru dan memiliki level proteksi stanag level 3.
Anoa 6×6 Armoured Personnel Carrier (APC) memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut. Anoa 6×6 APC memiliki bobot 13 ton, dibekali mesin diesel 320 HP dengan Turbo Charger water cooler, dilengkapi dengan Remote Controlled Weapon Station (RCWS), sistem komunikasi dan transmisi otomatis. Anoa tipe APC memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi. Kendaraan ini juga memiliki top speed 80 km/h pada jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer. Kemudian noa 6×6 Komando didesain untuk menjadi kendaraan bagi komandan dalam memimpin serta mengarahkan pasukan dalam pertempuran. Memiliki kapasitas 7 orang personel serta dilengkapi RCWS.
Komodo 4×4 Armoured Personnel Carrier (APC) dirancang untuk pengangkut personil, dapat bergerak cepat dan tepat dalam setiap misinya. Komodo APC dilengkapi mesin diesel 215 HP dengan Turbo Charger Inter Cooler. Kemudian dilengkapi Remote Controlled Weapon Station (RCWS), dan mampu mencapai top speed 80 km/h di jalan raya, dengan daya jelajah sejauh 450 kilometer. Kendaraan ini punya bobot 8,5 ton, dapat menampung 10 orang personel di dalamnya. Dapat terhubung dengan pasukan lain lewat alat komunikasi radio VHF dan HF, serta Intercom yang telah terpasang didalamnya. Kendaraan ini juga memiliki GPS dan Thermal Vision untuk membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan dalam keadaan gelap di malam hari.
Sumber dan Dok: pindad.com