Jumat, 19 April 2024

PT KAI Catatkan Pendapatan Rp7,46 Triliun Pada Semester I-2021

ads-custom-5

Kinerja salah satu BUMN yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih belum stabil sepanjang 2021 berjalan. Sebagai informasi, jumlah pendapatan KAI pada semester I-2021 tercatat sebesar Rp 7,46 triliun atau naik tipis 0,67% (yoy) dibandingkan capaian di semester I-2020 sebesar Rp 7,41 triliun.

Jumlah pendapatan tersebut berasal dari pendapatan angkutan dan usaha lainnya sebanyak Rp 7,21 triliun dan pendapatan konstruksi sebesar Rp 250,86 miliar.

KAI pun masih menderita rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 454,46 miliar per semester I-2021. Namun, angka ini menyusut 65,90% (yoy) dibandingkan rugi bersih perusahaan pada semester I-2020 sebesar Rp 1,33 triliun.

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, KAI masih mengalami kerugian lantaran pertumbuhan pasar transportasi yang belum pulih seiring berbagai pembatasan yang diberlakukan pemerintah akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat sebagian pengguna kereta api masih ragu dan berhati-hati untuk melakukan perjalanan.

Sebenarnya masih ada catatan positif yang diraih KAI. Selain berkurangnya jumlah rugi bersih, KAI juga mampu membukukan kinerja EBITDA yang positif yakni sebesar Rp 548 miliar di semester I-2021. Padahal, di semester yang sama tahun sebelumnya EBITDA KAI berada di level negative Rp 182 miliar.

“Pencapaian positif ini sejalan dengan efisiensi yang dilakukan perusahaan dalam mengelola biaya operasional serta pertumbuhan pendapatan,” ujar Joni, Selasa (31/8).

KAI akan terus berusaha meningkatkan pendapatan baik dari lini angkutan penumpang, angkutan barang, dan non angkutan. Program efisiensi pun terus dilanjutkan agar KAI dapat tetap bertahan dan semakin kuat di masa pandemi Covid-19.

KAI juga terus menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat guna meyakinkan kepada masyarakat bahwa perjalanan dengan kereta api aman.

Untuk membantu melengkapi persyaratan perjalanan, KAI juga telah menyediakan stasiun-stasiun yang melayani tes Covid-19 dan vaksinasi gratis. Selain itu, KAI sudah menyediakan layanan first mile dan last mile yang bekerja sama dengan taksi Blue Bird untuk mempermudah pelanggan saat akan menuju dan tiba di stasiun.

Adapun untuk lini angkutan barang, KAI berupaya untuk mengoptimalkannya agar bisa menjadi subtitusi tatkala angkutan penumpang sedang mengalami penurunan.

“KAI terus berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh pihak, melakukan rekayasa pola operasi yang optimal, dan mencari mitra-mitra baru sehingga angkutan barang terus mengalami peningkatan,” ungkap Joni.

Sumber: kontan.co.id

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU