Jalan tol udara yang diresmikan merupakan jalur penerbangan helikopter dari berbagai lokasi di Pulau Lombok menuju Kawasan The Mandalika dan sebaliknya, termasuk rute Bandara internasional Lombok di Praya Lombok ke kawasan The Mandalika yang berjarak 18 kilometer.
Kegiatan peresmian ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Komitmen antara ITDC dan AirNav Indonesia di Gedung Balawista, Kuta Beach Park The Mandalika oleh Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro dan General Manager AirNav Indonesia Cabang Lombok Buyung Prastiyono.
Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro menyampaikan bahwa pembukaan jalan tol udara ini merupakan salah satu bentuk dukungan AirNav Indonesia yang disambut baik oleh ITDC dalam upaya menyukseskan penyelenggaraan event World Superbike (WSBK) pada November 2021 dan MotoGP pada 2022. “Apresiasi ITDC kepada tim AirNav Indonesia yang sigap dalam menunjukkan dukungan terhadap pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), khususnya terkait rencana penyelenggaraan event balap motor internasional sekelas WSBK dan MotoGP,” kata dia.
Bram yakin rute helikopter yang akan dinavigasikan oleh AirNav Indonesia ini akan menjadi akses yang mempermudah berbagai kebutuhan persiapan maupun penyelenggaraan event sehingga acara dapat berjalan lancar dan sukses. Salah satunya adalah mempercepat akses bagi tim medis demi keselamatan dan kecepatan penanganan riders. ”Jika terjadi kecelakaan saat event balap berlangsung,” kata Bram.
Jalan tol udara ini tertuang pada publikasi informasi aeronautika atau Aeronautical Information Publication (AIP) Amandement yang membahas mengenai prosedur helikopter di Pulau Lombok, salah satunya mengenai rute udara Bandara Internasional Lombok – Mandalika dan sebaliknya.
Penggunaan jalan tol udara ini dilengkapi beberapa fasilitas seperti penyesuaian tempat peralatan pendaratan pesawat, prosedur-prosedur navigasi seperti memandu pendaratan pesawat berbasis alat navigasi penerbangan di darat dan memandu pendaratan pesawat berbasis satelit, juga dukungan radio operator dari personel Air Traffic Controller (ATC) bersertifikasi internasional yang akan menginformasikan mengenai ketinggian helikopter dan traffic di udara.
ITDC dan AirNav Indonesia yakin melalui kerjasama ini, persiapan dan penyelenggaraan berbagai event balap motor internasional yang direncanakan di The Mandalika akan berjalan semakin baik. “Kami harap kolaborasi serta sinergi BUMN seperti ITDC dan AirNav Indonesia ini bisa membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kedua belah pihak, yang sangat baik untuk mematangkan persiapan event balap motor WSBK dan MotoGP,” kata Bram.
AirNav Indonesia bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) juga akan melakukan pengawasan lalu lintas di jalan tol udara tersebut. Salah satunya adalah memantau kemungkinan hazard yang terjadi saat event balap motor internasional tersebut berlangsung.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Lombok Buyung Prastiyono mengatakan sebelum peresmian ini dilaksanakan, pihaknya telah mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan telah dipublikasikan secara internasional bahwa jalur penerbangan ini akan efektif mulai hari ini. ”Ketinggian jalan tol udara ini telah kami tentukan setinggi 500 kaki di atas permukaan laut,” ujarnya.
Buyung mengatakan Air Nav menjamin ketinggian ini aman karena telah melakukan beberapa analisa dan kajian yang akurat untuk mempertimbangkan keselamatan penerbangan agar dapat berjalan dengan lancar saat helikopter mengudara di jalan tol tersebut.
Analisa dan kajian yang dilaksanakan oleh AirNav Indonesia tersebut antara lain rute jalan tol udara tersebut telah bebas dari kendala di darat, tidak ada populasi burung dalam jumlah masif yang membahayakan helikopter, tidak ada fenomena cuaca yang ekstrim, adanya masukan dari pilot berpengalaman yang telah melangsungkan penerbangan secara visual pada rute tersebut, dan separasi antar pesawat terpenuhi dengan pergerakan pesawat yang take off dan landing di Bandara Internasional Lombok.
Selain melakukan kajian, rute-rute di jalan tol udara The Mandalika ini telah diinformasikan kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) NTB sehingga apabila terjadi kondisi darurat, bisa dilaksanakan search and rescue (SAR) yang cepat sesuai dengan SOP yang ditetapkan.