Bertempat di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, penandatanganan kontrak kerjasama E- Katalog produk sumur resapan HKA dilakukan Direktur Utama HKA Dindin Solakhuddin bersama Kepala BPPBJ DKI Jakarta Sigit Wijatmoko.
Dindin mengatakan, sumur resapan merupakan diversifikasi produk perusahaan dalam upaya peningkatan pendapatan perusahaan. Melalui produk sumur resapan, HKA berkomitmen menyukseskan program Pemprov DKI Jakarta dalam upaya pengendalian air hujan agar dapat mencegah terjadinya banjir di ibu kota.
“Ke depan, perusahaan siap melayani pemasangan sejumlah titik di Jakarta” ucap Dindin dalam keterangan tulisnya, Senin (28/6).
Ia menyatakan, produk sumur resapan yang dibuat HKA telah sesuai dengan spesifikasi dari Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum yang terdiri dari buis (gorong-gorong) beton dan bak penampung.
Sumur resapan dipasang setelah dilakukan survey di lokasi yang memiliki permukaan tanah rendah dan dekat dengan saluran pembuangan air. Terdapat 3 kedalaman pemasangan sumur resapan yakni 3m, 4m, dan 5m.
Di mana, masing-masing kedalaman memiliki jumlah buis berbeda yakni 5 buah untuk kedalaman 3m, 7 buis untuk kedalaman 4m, dan 9 buis untuk kedalaman 5m.
Dengan demikian, sumur resapan tersebut akan berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan air hujan ke tanah melalui buis dan bak penampung yang dipasang.
“Selain bahan beton, material buis yang kami produksi juga terbuat dari beton porous yang memiliki rongga atau pori-pori sehingga penyerapan air dapat semakin maksimal” tutur Dindin.
HKA memiliki kemampuan produksi sebanyak 120pcs buis beton/hari, sehingga dalam sebulan, perusahaan mampu memproduksi hingga 3.600pcs buis beton. Sementara 1 titik sumur resapan memerlukan paling sedikit 5 buis beton, sehingga dalam sebulan perusahaan mampu menggarap hingga 720 titik sumur resapan.
Pembangunan sumur resapan merupakan program prioritas Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejalan dengan instruksi Gubernur Nomor 52 Tahun 2020 tentang Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.
Karena sebagaimana diketahui pada awal 2021 lalu banjir terjadi di sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan wilayah penopang lain seperti Tangerang Selatan dan Bekasi. Data dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta hingga Desember 2020 telah tersedia 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi seperti RPTRA, Gedung Pemda, Sekolah, Taman Kota dan Masjid.
BMKG juga mencatat intensitas curah hujan mencapai 300mm per hari pada puncak musim hujan. Imbasnya, air meluap karena kapasitas drainase yang dimiliki DKI hanya mampu menampung air 50-100mm.
Oleh karena itu, optimalisasi pembangunan drainase vertikal melalui pembuatan sumur resapan ini diharapkan dapat mengurangi titik banjir yang diakibatkan minimnya kapasitas drainase dalam menampung curah hujan tinggi.
Turut hadir mendampingi proses penandatanganan, Manager Pemasaran HKA Anjas Handayani dan Kepala Unit Produksi Sumur Resapan Faizal Rahman Tri Jaya. Usai proses penandatanganan, Direktur Utama HKA Dindin Solakhuddin menyempatkan diri melihat pemasangan sumur resapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.