Alasan Telkom Tambah Investasi di Gojek
1. Bisnis Konektivitas Telkom Melandai
PT Telekomunkasi Seluler (Telkomsel) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. saat ini sudah menjadi perusahaan terkemuka serta terdepan dalam mengembangkan telekomunikasi di Indonesia. Impian dari perusahaan telekomunikasi ini tak hanya ingin menjadi perusahaan terbesar di industri telekomunikasi melainkan menjadi perusahaan digital terkemuka di Indonesia. Salah satunya adalah dengan berinvestasi di perusahaan digital. Karena potensi dari bisnis digital di Indonesia masih sangat menjanjikan untuk tumbuh. Terlebih lagi dengan sentimen merger Gojek dan Tokopedia.
2. Potensi Capital Gain
Merger Gojek dan Tokopedia ini akan menjadikan dua perusahaan tersebut memiliki super app yang menyediakan apapun bagi masyarakat Indonesia. Sehingga tidak salah jika Telkomsel berinvestasi di Gojek saat ini yang tak cuma mencari sinergi bisnis, tetapi juga bisa berpotensi mendapatkan keuntungan dari adanya super app yang nanti akan terjadi antara Gojek dan Tokopedia. Seperti yang kita ketahui Telkom menyuntikan investasi tambahan sebelum adanya merger serta sebelum rencana untuk listing di Bursa Efek Indonesia.
Merger dua perusahaan kebanggaan Indonesia ini, valuasinya berpotensi mencapai mencapai US$20 miliar. Ketika Gojek dan Tokopedia merger dan akan Initial Public Offering (IPO), valuasi super app tersebut diperkirakan akan melonjak dua kali lipat.
Dalam laporan Bloomberg dan Deal Street Asia, valuasi tersebut bisa melambung hingga US$40 miliar atau setara Rp572 triliun lebih andai GoTo berani melakukan initial public offering (IPO). Dengan begitu potensi capital gain dari investasi Telkomsel di Gojek akan memberikan pengaruh positif terhadap valuasi Telkom.
Prospek Saham Telkom
Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan Telkomsel menggelontorkan investasi ke Gojek sebelum merger GoTo dilakukan. Dengan demikian menurutnya, investasi ke Gojek akan berdampak signifikan bagi Telkomsel.
Sementara itu, kalangan analis menilai merger GoTo akan memiliki dampak positif bagi investor di dalamnya, termasuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., melalui Telkomsel. Para analis menilai efek investasi tersebut akan positif dalam jangka panjang, sehingga tidak serta dampak positifnya tidak langsung tampak dalam jangka pendek.
Pada perdagangan sesi pertama PADA AKHIR BULAN mEI 2021, saham TLKM mengalami peningkatan harga sebesar 3,06 persen ke level Rp3370. Sementara secara year to date, kinerja saham juga masih positif meskipun hanya meningkat tipis sebesar 1,81 persen. Kendati demikian, Analis Philip Sekuritas Zamzami menilai saham TLKM sudah berada di bawah standar deviasi dari rata-rata PE dan PBV 5 tahun. Artinya, valuasi kedua saham dinilai lumayan terdiskon.
“Konsensus juga melihat masih adanya upside di saham ini. Adapun target harga konsensus untuk saham TLKM di level Rp4.100,” jelasnya.
Sumber : Ekonomi Bisnis, CNBC Indonesia