“Hal ini kami lakungan agar insan Abipraya dapat menyerap dan menerapkan sistem pergudangan modern dengan digitalisasi sistem segera, karena ini dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional Brantas Abipraya. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat perusahaan dan juga meningkatkan efektifitas operasional,” ujar Satyobudi Santoso.
Satyobudi Santoso atau yang biasa disapa dengan Yoyok ini menambahkan bahwa diharapkan sesuai mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat melakukan efisiensi, akurasi, keamanan, keselamatan kerja, dan melakukan kontrol pekerjaan pergudangan di lapangan. Selain itu, insan Abipraya juga dapat mendapatkan pendalaman terkait ERP (Enterprise Resources Planning) yang meliputi master data di dalamnya serta kegunaannya. Sehingga insan Abipraya memahami dan mampu mengoperasikan modul persediaan di ERP Brantas Abipraya.
Pelatihan yang digelar semalam dua hari ini diikuti oleh 205 peserta yang terdiri dari manager proyek, staf logistik proyek, serta insan Abipraya lainnya yang terkait dengan proses bisnis Supply Chain Management System. Dilakukan secara tatap muka, pelatihan ini pun tetap terlaksana dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Para peserta terbagi dalam dua gelombang dan 4 batch pelatihan dan mereka pun harus selalu menggunakan masker secara benar juga telah melakukan tes antigen di tempat sebelum masuk ke ruang pelatihan.
“Walau sedang dilanda pandemi, kami (Brantas Abipraya) tetap optimistis dapat mantapkan komitmen untuk selalu menjadi salah satu BUMN konstruksi terbaik di Indonesia, dengan tetap produktif dan tingkatkan kinerja. Salah satunya dengan terus berinovasi dan beradaptasi mengikuti perkembangan industri dan kemajuan teknologi agar dapat terus bersaing dan menerapkan budaya BUMN yaitu AKHLAK,” tutup Yoyok.