Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto mengungkapkan produksi tersebut dilakukan bertahap sejak 13 Januari 2021 di mana hingga saat ini ada total 24 juta dosis vaksin yang telah dikemas.
“Diperkirakan dari 53,5 juta bulk ini akan dihasilkan sekitar 43 juta dosis. Sebetulnya kami sudah lakukan produksi sejak awal pertama kedatangan bulk dari 13 Januari, dan terus sampai hari ini tetap,” ujar Bambang.
Bambang menjelaskan jumlah produksi selalu lebih rendah dari bahan baku karena volume satu dosis vaksin yang diolah Bio Farma lebih banyak dibandingkan 1 bulk vaksin yang dikirim Sinovac.
Ia mencontohkan, volume 1 bulk vaksin dari Sinovac berisi 0,5 ml. Sementara, tiap dosis vaksin yang diproses Bio Farma berisi 0,6 ml. Vaksin-vaksin tersebut kemudian dikemas dalam dus sekunder berisi 10 vial, di mana volume tiap vialnya mencapai 6ml untuk 10 dosis.
“Karena dokter akan ambil dulu 0,5 ml, dan pasti tidak persis ambil 0,5 ml dari vaksin tersebut, tapi mungkin bisa 0,6-0,7 ml, dipaskan dulu baru bisa disuntikkan. Nah, kami memberikan overfill di vial tadi. Jadi tidak persis 5 ml tapi 5,9 sampai 6 ml,” terangnya.
Di samping itu, kata Bambang, ada pula bahan baku yang tidak bisa terpakai dan terbuang. Hal tersebut wajar karena dalam proses pulling, homogenisasi, filling, dan packaging, ada cairan yang tersisa seperti di selang hingga tangki.
Bambang melanjutkan hingga hari ini sudah ada 17 juta dosis vaksin produksi Bio Farma yang diedarkan ke berbagai daerah.”Tentunya ada wasted, ini sesuatu yang normal. Misalnya di selang ada yang tersisa di tangki ada yang tersisa,” imbuhnya.
Dari total tersebut 9 juta dosis di antaranya telah disuntikkan ke enam juta orang di mana 3 juta orang telah mendapatkan dua kali suntikan dan 3 juta lainnya telah mendapatkan suntikan dosis pertama.
“Nanti terus kami datangkan bulk ini dari Sinovac. Kami datangkan sebulan 20-30 juta dosis secara berkelanjutan untuk menjaga kecepatan vaksinasi pemerintah. Kami akan siapkan juga kedatangan yang lain ada AstraZeneca dari kerja sama bilateral, Novavac dan lain-lain,” tandasnya.