Jumat, 29 Maret 2024

Awal Maret, Jiwasraya Restrukturisasi 73% Polis Bancassurance

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melaporkan hingga 9 Maret 2021 sebanyak 73% atau 12.808 peserta dari kategori pemegang polis bancassurance sudah mengikuti program restrukturisasi polis. Jumlah itu tercatat meningkat pesat, begitu juga pada kategori pemegang polis korporasi dan ritel.

Berdasarkan laporan Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya, jumlah pemegang polis bancassurance yang berkenan untuk direstrukturisasi tercatat meningkat pesat. Sebelumnya, sampai 18 Januari 2021 hanya sebanyak 406 peserta polis bancassurance menyatakan setuju untuk polisnya direstrukturisasi. Peningkatan juga terjadi pada kategori pemegang polis korporasi. Jumlah pemegang polis yang setuju direstrukturisasi pada 18 Januari 2021 sebanyak 101.295 peserta dari 884 perusahaan. Sedangkan pada 9 Maret 2021 tercatat sudah terdapat 128.766 peserta atau mencakup 62% dari total peserta pemegang polis korporasi.

Selanjutnya, laporan per 18 Januari 2021 menyebutkan baru sebanyak 1.156 peserta pemegang polis ritel yang menyetujui untuk polisnya direstrukturisasi. Jumlah itu melesat menjadi sebanyak 245.458 peserta atau mencakup 69,44% polis ritel. “Peningkatan jumlah yang signifikan ini tentunya telah memberikan semangat dan motivasi kami, Tim Percepatan Restrukturisasi untuk terus bekerja dan melakukan sosialisasi yang lebih intens dan melayani seluruh pemegang polis,” ujar Koordinator Juru Bicara Tim Restrukturisasi Jiwasraya R Mahelan Prabantarikso, pekan lalu.

Program restrukturisasi polis Jiwasraya secara resmi dimulai pada 11 Desember 2021. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka menyelamatkan polis nasabah karena perseroan tidak lagi mampu membayarkan kewajibannya akibat permasalahan keuangan. Dalam hal ini, polis nasabah Jiwasraya yang direstrukturisasi akan ditransfer ke perusahaan asuransi jiwa baru bernama IFG Life.

“Atas capaian ini, kami berterima kasih kepada seluruh pemegang polis yang telah memahami kondisi ini hingga akhirnya pemerintah dengan didukung DPR, otoritas, dan pemangku kebijakan lainnya dapat menjalankan program restrukturisasi,” ujar Mahelan.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Jiwasraya sekaligus Anggota Tim Perumus Solusi Jangka Pendek Program Restrukturisasi Farid A Nasution memaparkan, sampai dengan 30 November 2020 liabilitas Jiwasraya mencapai Rp 54,4 triliun. Namun total aset kian tergerus menjadi sebesar Rp 15,8 triliun. Dengan kondisi tersebut Jiwasraya kini berada pada posisi negatif ekuitas dengan angka minus Rp 38,6 triliun. Sementara itu utang jatuh tempo perseroan sampai dengan 30 November 2020 telah mencapai Rp 19,3 triliun.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah selaku pemegang saham Jiwasraya bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati sejumlah langkah strategis untuk menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya. Diantaranya melalui persetujuan atas usulan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 22 triliun kepada IFG untuk mendirikan IFG Life. Ditambah dengan pendanaan yang berasal dari IFG itu sendiri senilai Rp 4,7 triliun yang berasal dari dividen anak perusahaan IFG.

“Bapak/Ibu kami menyadari bahwa angka ini masih belum cukup untuk memenuhi kewajiban. Oleh karena itu, melalui momentum ini kami selaku tim percepatan restrukturisasi Jiwasraya akan mengumumkan tahapan demi tahapan yang akan dijalankan dalam program restrukturisasi Jiwasraya,” kata Farid.

Anggota Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya Jangka Menengah Indra Widjaja menambahkan, pelaksanaan program Restrukturisasi Polis Jiwasraya dibagi ke dalam tiga tahap. Pertama, pengumuman yang diikuti himbauan untuk seluruh pemegang polis melakukan registrasi data. Kedua, tahap sosialisasi yang akan dilakukan pada awal tahun 2021 dengan pemaparan skema indikatif dan alur program restrukturisasi. Ketiga, tahap penutupan polis baru atau closing.

Pada tahapan terakhir itu, secara polis-polis yang sudah direstrukturisasi akan dipindah ke IFG Life. Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya menargetkan pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya hingga proses migrasi polis ke IFG Life dapat selesai pada kuartal II-2021. “Semoga upaya dan kerja keras ini dipahami sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kami dalam menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya. Sekali lagi, Kami berterima kasih,” tutup Indra

 

Sumber: investor.id

Foto: Kantor Jiwasraya

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU