Kamis, 18 April 2024

Incar Dana Abadi Dari SWF, Sederet BUMN Siapkan Proyek Strategis

ads-custom-5

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan sejumlah proyek untuk mendapatkan pendanaan dari Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau disebut juga Indonesia Investment Authority (INA).

SWF dinilai dapat menjadi salah satu opsi pembiayaan pembangunan proyek. Sebab, pembiayaan selama ini masih terkendala dengan keterbatasan dana masing-masing perusahaan.

Setidaknya terdapat empat manfaat dari adanya INA sebagai salah satu sumber pendanaan. Pertama adalah meningkatkan likuiditas perusahaan karena adanya dana segar yang akan masuk untuk membiayai operasional perusahaan. Kedua adalah sebagai alternatif pendanaan dari sisi equity. Ketiga membuka alternatif sumber pembiayaan baru bagi perusahaan untuk mendukung upaya asset recycling, yakni dengan memanfaatkan aset yang sudah ada. Dan yang keempat adalah untuk bisa memperbaiki struktur permodalan perusahaan.

Lalu, apa perusahaan BUMN mana saja yang mengincar pendanaan dari SWF?

PT Pertamina (Persero)

Saat ini, PT Pertamina (Persero) sedang menggarap 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berpotensi mendapatkan pendanaan dari SWF. Proyek-proyek yang masuk dalam PSN berada di sektor hulu sampai hilir, termasuk energi baru terbarukan (EBT). Semua proyek ini tengah berjalan untuk pemulihan ekonomi nasional.

Berikut rincian dari 14 PSN yang dikerjakan Pertamina:

Proyek Hulu
1. Jambaran Tiung Biru (JTB)
Belanja modal atau capital expenditure (Capex) nya sebesar US$1,5 miliar. Ditargetkan operasi pada tahun 2021.

Kilang dan Petrokimia
2. Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban)
Nilai Capex sebesar US$16,7 miliar. Ditargetkan operasi pada tahun 2026.
3. Refinery Development Master Plan (RDMP) Dumai
Nilai Capex sebesar US$1,3 miliar. Ditargetkan operasi pada tahun 2027.
4. RDMP Plaju
Nilai Capex sebesar US$1,3 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2027.
5. RDMP Cilacap
Nilai Capex sebesar US$3,6 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2027.
6. RDMP Balikpapan
Nilai Capex sebesar US$7,1 miliar. Ditargetkan operasi pada tahun 2023 (Operasi Phase 1)
7. Polypropylene Balongan
Nilai Capex 0,3 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2024.
– Komersial dan Perdagangan

Tangki BBM dan LPG:
8. Tangki BBM Indonesia Timur
Nilai Capex sebesar Rp205 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2022
9. Tangki LPG Indonesia Timur
Nilai Capex sebesar Rp1.279 miliar (Rp1,2 triliun). Ditargetkan operasi pada tahun 2021

Gas dan LNG:
10. Pembangunan Jaringan Gas Kota (Nasional)
Nilai Capex sebesar Rp3,8 triliun (APBN) dan Rp29,2 triliun (PGN). Target operasi tahun 2021 – 2022

Energi Bersih dan Terbarukan
11. Gasifikasi batu bara
Nilai Capex sebesar US$2,1 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2026
12. Green Diesel RU IV Cilacap
Nilai Capex sebesar US$0,3 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2023
13. Green Refinery RU III Plaju
Nilai Capex sebesar US$0,7 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2024
14. Katalis Merah Putih
Nilai Capex sebesar Rp170 miliar. Ditargetkan operasi tahun 2022.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah menyiapkan proyek jalan tol untuk didanai oleh SWF. Setidaknya, terdapat sembilan ruas tol yang bisa diinvestasikan oleh SWF.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengungkapkan, sebenarnya perseroan memiliki 21 aset ruas tol yang siap untuk didanai SWF. Namun, Jasa Marga juga akan mencari dana dari investor lokal hingga asing.

Adapun 9 ruas tol tersebut diantaranya, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jakarta-Cikampek II Elevated, Semarang-Batang, Gempol-Pandanaan, Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Bali Mandara.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk

PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR), untuk divestasi kepemilikan melalui SWF ini. Waskita berencana melakukan divestasi dengan skema jual beli tunai. Ruas tol yang dipersiapkan untuk divestasi yakni Cimanggis-Cibitung, Cibitung-Cilincing, Ciawi-Sukabumi, Depok-Antasari, Cinere-Serpong, Kanci-Pejagan. Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Pasuruan-Probolinggo, dan Krian-Legundi-Bunder.⁣⁣

PT Hutama Karya (Persero)⁣⁣

Selanjutnya ada PT Hutama Karya (Persero) pun berencana untuk menawarkan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola kepada SWF. Skema yang ditawarkan dalam bentuk divestasi atau pengalihan konsesi untuk jangka waktu tertentu.⁣⁣

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

Dan yang terakhir PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang berniat akan divestasi ruas Yogyakarta-Solo-Kulonprogo dan Tol Yogyakarta-Bawen. Divestasi dapat dilakukan dengan berbagai skema, salah satu opsinya melalui lembaga pembiayaan seperti SWF.⁣⁣

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU