Adanya klasterisasi BUMN ini akan perkuat pengembangan bisnis PJT I , terutama Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang telah digarap dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Direktur Utama (Dirut) PJT I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan, untuk pembangunan SPAM, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan pihak PDAM Lamongan.
Seperti pengelolaan SPAM di Brondong dengan kapasitas 50 liter per detik untuk 224 sambungan rumah dan 14 sambungan industri.
Selain itu, ada rencana pengembangan SPAM Karangbinangun 300 liter per detik dengan rencana konstruksi tahun 2021-2022 dengan layanan untuk empat kecamatan.
Terbaru, PJT I akan membangun SPAM dengan menggandeng Pemkot Malang dengan kapasitas awal 500 liter per detik. “Dari aspek energi, kami menyuplai listrik melalui PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro),” ujarnya.
Dia menambahkan, proyek ini akan terus dikembangkan dengan menggunakan alternatif energi lain. Diantaranya dengan membangun PLTS menggunakan solar panel (energi tenaga matahari) yang ditempatkan di atas permukaan air waduk.
“Kami tertarik dengan pemasangan solar panel karena banyak manfaat. Kita tidak perlu sewa lahan karena di atas waduk dan bisa mengurangi penguapan air atau water loss,” terangnya.
Dirut PT. Danareksa, Arisudono Soerono menyatakan dukungan pada PJT I sebagai BUMN pengelola SDA untuk bisa mengembangkan usahanya.