Kamis, 25 April 2024

Manfaatkan Suntikan Dana Rp2,2 Triliun, Krakatau Steel Optimis Raup Laba di 2021

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menyambut 2021 dengan harapan yang penuh optimisme. Tak tanggung, tanggung, emiten berkode saham KRAS itu membidik volume penjualan rata-rata sebesar 170.000 ton per bulan dengan perolehan laba bersih yang positif pada tahun ini. Target ini tercatat lebih besar jika dibandingkan dengan angka rata-rata penjualan tahun ini maupun saat sebelum munculnya pandemi Covid-19 sejak 2019 itu.

Perseroan mencatat, angka rata-rata volume penjualan KRAS pada tahun ini mencapai 143 ribu ton per bulan di kuartal pertama, 87 ribu ton per bulan di kuartal kedua, dan 151 ribu ton per bulan di kuartal ketiga. Adapun, angka rata-rata volume penjualan perusahaan selama 2019 tercatat sebesar 127 ribu ton per bulan. Harapan positif ini muncul karena bantuan tambahan modal dari pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Direktur Keuangan Krakatau Steel Tardi meyakini suntikan dana program PEN yang diterima Perseroan pada 2021 akan mendongkrak kinerja penjualan.

“Dengan tambahan modal kerja sebanyak Rp 2,2 triliun di akhir tahun ini, mudah-mudahan rencana kerja kita di tahun 2021 bisa kita realisasi dengan baik dengan target penjualan kita di kisaran 170 kiloton per bulan,” kata  Direktur Keuangan Krakatau Steel, Tardi dalam acara paparan publik yang disiarkan secara virtual pada Selasa (29/12).

Sebagai informasi, Pemerintah menyediakan dana PEN untuk sejumlah perusahaan pelat merah dengan skema penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Penerbitan OWK oleh KRAS dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dilaksanakan pada Senin (28/12/2020). Agenda ini sudah sejalan dengan amanat Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 118/PMK.06/2020 tentang Investasi Pemerintah dalam Rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan memperbaiki posisi keuangan. Pemerintah menjadi investor dengan pelaksana investasi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Mengacu kepada perjanjian tersebut, KRAS bakal menerbitkan OWK senilai Rp 3 triliun dengan masa jatuh tempo atau tenor selama tujuh tahun. OWK tersebut akan dikonversi dengan saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement di tahun ketujuh. Dari total pagu penerbitan OWK senilai Rp 3 triliun, sebanyak Rp 2,2 triliun OWK di antaranya diterbitkan pada akhir 2020, sedangkan penerbitan sisanya senilai Rp 800 miliar akan cair pada 2021 ini. 

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menambahkan bahwa kinerja KRAS di tahun 2021 juga akan ditopang oleh beroperasinya pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) pada 2021, yang memiliki kapasitas 1,2 juta ton baja per tahun. Menurut Silmy, saat ini pengerjaan konstruksi pabrik HSM 2 sudah rampung, hanya saja pelaksanaan commissioning pabrik tersebut agak sedikit terhambat gara-gara kendala pandemi. Maklum, karena menggunakan teknologi luar negeri, pelaksanaan commissioning pabrik tersebut perlu melibatkan teknisi asing.

Selain itu, kinerja KRAS pada tahun depan kata Silmy juga akan ditopang oleh upaya hilirisasi produk yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan adanya tambahan modal dan komitmen peningkatan kinerja ini, KRAS berharap bisa memiliki fleksibilitas lebih dalam membantu konsumen industri hilir dan industri pengguna melalui perpanjangan siklus pembayaran.

“Kita ada 15 produk baru yang kita luncurkan, dan ini kita akan optimalkan perannya dalam mendorong keuntungan di Krakatau Steel,” kata Silmy.

 

Sumber: Bisnis IndonesiaKontan

Foto: Istimewa

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU