Jumat, 29 Maret 2024

Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Petrokimia di Indonesia Timur

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana membangun pabrik petrokimia di dua lokasi di Indonesia Timur dalam beberapa tahun mendatang.

 

Direktur Utama Pupuk Indonesia Ahmad Bakir Pasaman menjelaskan bahwa lokasi pabrik akan dibangun di wilayah Bintuni, Papua dan Kepulauan Yamdena, Maluku. Pembangunan kedua pabrik ini sejalan dengan dua proyek migas di dua area tersebut yakni Tangguh dan Masela.

 

“Sudah tanda tangan MoU sama Inpex untuk utilisasi gas 150 mmcsfd. Kalau bisa terwujud dengan harga baru. Kita mau bikin coproduction amoniak dan menthanol,” ungkap Ahmad di tengah acara 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Kamis (3/12/2020).

 

Kepulauan Yamdena dipilih karena lokasinya tak begitu jauh dari lokasi proyek Masela. Terlebih Inpex juga telah berkomitmen membangun jaringan pipa gas bawah laut guna distribusi gas Masela. Untuk proyek di Kepulauan Yamdena, Ahmad belum bisa memastikan kapan pembangunan akan dimulai. Kendati begitu, Ahmad memastikan pihaknya menanti kesiapan Inpex untuk pembangunan pipa dan pelaksanaan proyek Masela. Nantinya, Pupuk Indonesia bakal membangun dua pabrik dengan kapasitas produksi masing-masing yakni Amoniak sebesar 250 ton per hari dan Methanol sebesar 1.000 ton per hari. 

 

Sementara itu, pembangunan pabrik di Bintuni hingga saat ini Pupuk Indonesia masih melakukan negosiasi harga gas dengan Genting Oil selaku penyuplai gas. Menurut Ahmad, pembangunan pabrik membutuhkan investasi yang tergolong besar, untuk itu perlu ada perhitungan keekonomian termasuk soal jaminan harga gas.

 

“Di Tangguh ada potensi yang sangat prospek. Saat ini sedang nego harga gas. Ada 221 mmscfd dari Genting Oil sudah available. Kami sedang nego harga karena itu kan ada capex yang harus di manage,” katanya.

 

Untuk wilayah Bintuni, Pupuk Indonesia bakal membangun pabrik Amoniak dengan kapasitas 2.000 ton dan Pabrik Methanol dengan kapasitas 3.000 ton. Selain itu, Ahmad menjelaskan, pihaknya juga bakal membangun pabrik Urea dengan kapasitas 2.500 ton.

 

Sumber: Kontan, Detik

Foto: dok. Pupuk Indonesia

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU