Jumat, 29 Maret 2024

TWC Lakukan Terobosan Pembelian Tiket Terintegrasi Joglosemar

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), melakukan terobosan pembelian tiket secara terintegrasi dengan destinasi wisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Pembelian tiket ini secara non tunai dan bisa dilakukan di mana saja.

 

Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho mengatakan, untuk Sam Poo Kong Semarang sudah mulai Selasa yang terintegrasi dengan kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Selain dengan Sam Poo Kong, TWC juga mengembangkan dengan Keraton Yogyakarta dan PRPP Semarang.

 

“Kalau Sam Poo Kong, hari Selasa sudah menggunakan fasilitas kita untuk integrasikan dengan kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Nanti kita kembangkan dengan yang lain-lain juga. Kita sudah bicara dengan Direktur Utama PRPP Semarang, dia berminat. Kami mulai penjajakan kesana untuk pemanfaatan transaksi kami atau menggunakan fasilitas yang ada terintegrasi dengan Taman Wisata Candi,” katanya ditemui di sela-sela Sosialisasi Pembayaran Non Tunai di Kawasan Candi Borobudur, Kamis (26/11/2020).

 

Untuk pembelian tiket secara integrasi bisa dilakukan dengan membuka website www.borobudurpark.com. Nantinya yang dikembangkan destinasi yang berada di kawasan Joglosemar. Terobosan yang dilakukan ini untuk pengembangan digitalisasi.

 

“Nanti akan menjadikan daerah Joglosemar. Salah satu terobosan ini didukung teman-teman karenasekali kita ingin mengembangkan digitalisasi tidak hanya di Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, tapi juga di Joglosemar terpusat untuk mengintegrasikan area destinasi wisata di Jawa Tengah. Apalagi nanti dengan adanya jalan tol yang terhubung antara Semarang-Jogja-Solo itu mengefektifkan para wisatawan itu bisa datang ketiga, empat destinasi mungkin dalam satu hari. Jadi dia bisa dari jauh, bisa tahu berapa harganya, berapa harga paketnya, tujuannya kemana, jam berapa bisa ketahuan semua dari situ,” tuturnya.

 

Selain itu, pihaknya juga tengah menyosialisasikan transaksi non tunai di kawasan Candi Borobudur. Untuk itu, dengan mengundang pedagang yang ada di kawasan Candi Borobudur. Hal ini mengingat sekarang hampir tiap orang memiliki kartu kredit maupun HP dengan aplikasi e-banking.

 

“Pertama dengan adanya transaksi non tunai itu akan meningkatkan transaksi mereka karena sekarang hampir tiap orang pegang kartu kredit, kartu debet maupun di HP-nya e-banking itu penting buat mereka,” kata dia.

 

Kemudian yang kedua, katanya, di tengah pandemi ini adaptasi kebiasaan baru untuk menjaga kesehatan, terutama transaksi cash yang berisiko terhadap penyebaran Covid-19. Ketiga, ini memudahkan akses pedagang Candi Borobudur ke perbankan untuk pendanaan. Dengan adanya mereka punya nomor rekening, transaksinya semua terpantau oleh bank mereka bisa diberikan fasilitas kredit untuk UKM yang tentunya dengan bunga relatif murah.

 

Karena komitmennya dalam menjalani bisnis di tengah pandemi, Taman Wisata Candi Borobudur memperoleh izin penambahan kuota pengunjung 4.000 per hari. Izin itu berlaku mulai 26 November lalu. Mardijono berharap dengan memperoleh izin penambahan jumlah pengunjung per harinya bisa menjaga amanah.

 

“Sekarang ini, kita masih belum optimal ya, tapi dengan persetujuan ini sekitar 4.000 semoga kita bisa menjaga amanah ini untuk kesehatan kita, kesehatan para pengunjung. Ini mengantisipasi juga program peningkatan wisatawan atau pengunjung di akhir tahun ini,” imbuhnya.

 

Sumber: Detik.com (1) (2)

Foto: Istimewa

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU