Di tengah pandemi Covid-19, PT Pos Indonesia (Persero) menyatakan kebangkitannya dari keterpurukan. Dilansir dari Merdeka, PT Pos Indonesia saat ini mempunyai jaringan yang sangat luas hingga 4.800 kantor pos online. Jumlah titik layanan (point of sales) mencapai 58.700 titik dalam bentuk kantor pos, Agenpos, Mobile Postal Service, dan lain lain.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menjabarkan, Pos Indonesia memiliki jaringan yang dedicated, sistem distribusi yang andal, Track and Trace, layanan yang prima, kecepatan, ketepatan, serta harga yang kompetitif. Kantor pos merupakan tempat strategis untuk transaksi penjualan, dan atau distribusi barang dan jasa.
“Kami hadir di penjuru Tanah Air. Di pelosok, di kota di desa. Jalanan nan terjal, laut yang membentang tidak menyurutkan langkah kami,” ujar
Menurut Faizal, kerja yang dilakukan oleh Pos Indonesia tidak sekadar kerja tetapi mengukir karya. Ini juga menurutnya menjadi sebuah bukti pengabdian Perseroan sebagai anak bangsa. Saat ini Pos Indonesia sedang melanjutkan tongkat estafet. Pos Indonesia akan terus membangun negeri dengan pelayanan yang lebih prima.
“Kami bangun penyangga utama teknologi. Kami siapkan dan ciptakan sistem dari hulu hingga hilir,” terangnya.
Baru-baru ini, Perseroan meluncurkan layanan Q-Comm, pengiriman tepat waktu berdurasi maksimal dua hari. Saat ini, pelayanan tersebut sudah tersebar di seluruh Pulau Jawa. Dalam layanan dengan motto “Ga Pakai Ribet, Ga Pakai Lama” ini, Pos Indonesia menerapkan inovasi digital, di mana pelanggan tidak perlu mengantre di loket kantor pos.