Jumat, 19 April 2024

PT IKI Bangun Kapal Penyebrangan ASDP IF Sepanjang 76,72 Meter

ads-custom-5

Makassar, BUMNInfo | PT Industri Kapal Indonesia (PT IKI) sedang memasuki tahap first cutting/pemotongan pembangunan 1 (satu) unit kapal penyebrangan di lintas Lembar – Padang Bai NB. 196. Pemotongan plat kapal pesanan ASDP Indonesia Ferry (IF) yang dilakukan di Galangan Kapal IKI, Rabu, 19 Agustus 2020 ini menandai dimulainya fabrikasi atau pembangunan.

 

Saat pemotongan plat kapal pesanan ASDP Indonesia Ferry (IF) turut dihadiri Direktur Utama (Dirut) IKI Diana Rosa, Pemesan kapal PT ASDP IF diwakili oleh Konsultan Pengawas PT BKI SBU Marine Nur Arman, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Saadudin dan Badan Klasifikasi kapal PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Urfan Aini.

 

Dirut PT IKI Diana Rosa dalam sambutannya menyampaikan bahwa, nilai kapal yang dibuat ini sebesar Rp88 miliar lebih dengan melibatkan sebanyak 162 tenaga kerja dari PT IKI maupun subkontraktor yang sudah berpengalaman di bidangnya.

 

Diana Rosa juga menyebutkan keunggulan dari kapal tersebut. Menurut dia pembangunan kapal penyeberangan tersebut memili Panjang Keseluruhan (LOA) 76,72 meter, Lebar (B Moulded)14,00 meter, Tinggi 4,60 meter, Sarat Air 3,30 meter, Kecepatan Percobaan minimum 16 knot, Kecepatan Dinas minimum 15 knot.

 

Di samping itu, untuk Tenaga Penggerak Utama kapal Mesin Marine Diesel dua unit, Daya Minimal Mesin @ 1350 kW, RPM 1100. Trget penyelesaiannya sendiri ditargetkan pada Januari 2022 mendatang dengan komitmen perjanjian dimulai 9 Maret 2020 atau selesai 22 bulan.

 

“Kapasitas kapal ini terdiri dari penumpang kelas tidur 20 orang, kapasitas penumpang kelas dek 100 orang, penumpang ruang kursi baring 180 orang, penumpang daylight 100 orang, penumpang restoran 16 orang dengan jumlah Satuan Unit Produksi (SUP) penumpang dan kendaraan sebanyak 1728 SUP,”urai Diana Rosa.

 

Sementara untuk bahan baku yang digunakan, Diana menyebutkan bahwa untuk bahan baku pembuatan kapal 40 persen memanfaatkan produk dalam negeri.

 

“Sisanya impor karena kebutuhan peralatannya dan memang tidak diproduksi di dalam negeri,” ungkapnya.

 

Diana juga mengaku optimistis penyelesaian kapal bisa delivery ontime (tepat waktu). Meski masih di tengah Pandemi Covid-19, penerapan protokol kesehatan tetap jadi perhatian utama Perseroan dalam menyelesaikan penugasan ini.

 

Sumber: SindonewsTerkini.id

Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU