Jakarta, BUMNInfo | PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menargetkan ada 1,9 juta pengunjung yang akan bergabung dalam Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020. Pamrean properti tersebut akan diselanggarakan secara virtual akibat pandemi Covid-19.
“Mulai 22 Agustus sampai 30 September, betul-betul mirip seperti penyelenggaraan properti expo, namun menggunakan sarana online dan virtual. Optimis IPEX 2020 secara virtual 1,9 juta orang bisa melakukan kunjungan,” kata Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Akan ada 75 pengembang non subsidi dan 100 developer subsidi yang akan bergabung dalam IPEX 2020 ini. Pahala menyebut, meski virtual, akan ada harga khusus dengan suku bunga yang menarik. Di mana tingkat bunga KPR merdeka nanti adalah 4,17%.
Tak hanya itu, ada penawaran menarik lainnya, di antaranya adalah bebas biaya administrasi, hingga diskon asuransi jiwa. Tentunya ini merupakan satu kesempatan bagi milenial yang ingin membeli rumah.
Sementara itu, Direktur Consumer dan Commercial Lending Hirwandi Gafar mengatakan ada beberapa cara yang dilakukan agar target tersebut bisa tercapai.
“Kita sudah mulai ada gathering di kawasan industri. Semacam soft launching. Supaya semua nasabah itu sudah terinfo. Baik subsidi maupun non-subsidi,” ujarnya.
Hirwandi optimistis, Bank BTN bisa mencapai target pengunjung 1,9 juta dalam pameran kali ini. Selain adanya kerjasama dengan pengembang, jumlah nasabah BTN sendiri mencapai 8 juta nasabah.
“Aktif separuhnya, sudah lebih dari cukup. Untuk nasabah prioritas yang pengusaha, karyawannya puluhan ribu,” pungkasnya.
Sebelumnya, emiten berkode BBTN ini memaparkan, sebulan setelah diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN), kredit yang disalurkan Bank BTN telah mencapai 99,3% dari dana yang ditempatkan atau senilai hampir Rp5 triliun.
Bank BTN masih akan menggenjot penyaluran dana PEN tersebut sesuai komitmen yaitu hingga tiga kali lipat dari total dana yang ditempatkan pemerintah hingga mencapai Rp15 triliun pada akhir September 2020.
Sumber: Bisnis.com, CNBC Indonesia
Foto: Istimewa