Jakarta, BUMNInfo | PT Bio Farma (Persero) tengah dalam proses pengembangan vaksin untuk Covid-19. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya merencanakan pelaksanaan uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia mulai Juli mendatang.
Uji klinis vaksin Covid-19 ini akan dikembangkan Bio Farma bersama korporasi dari China yakni Sinovac beserta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).
“Uji klinis fase ketiga nanti kita lakukan bersama dengan FK Unpad. Rencananya dimulai bulan Juli 2020,” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, dilansir dari Sindonews.
Menurutnya, uji klinis vaksin ini akan diujicobakan langsung ke tubuh manusia untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya dalam mencegah virus tersebut menginfeksi inangnya. Sementara, untuk produksinya masih menunggu arahan Kementerian Kesehatan.
“Langsung ke manusia, kita untuk produksi harus disesuaikan dengan program pemerintah (Kemenkes),” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia membutuhkan jumlah vaksin Covid-19 sangat besar yaitu 340 juta ampul untuk 170 juta jiwa dengan asumsi setiap orang mendapat dua ampul. Airlangga menyampaikan, hal ini dalam diskusi daring bersama Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI).
“Apabila 170 juta masyarakat, maka butuh minimal terkena dua kali shot. Jadi, minimal kita butuh 340 juta vaksin,” jelas Airlangga.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro juga menyatakan bahwa vaksin yang tengah dikembangkan Bio Farma merupakan vaksin yang dibuat dari virus corona penyebab Covid-19 yang telah dilemahkan atau dimatikan.
Menristek berharap bibit vaksin yang dikembangkan secara mandiri itu bisa diperoleh pada 2021 sehingga imunisasi masyarakat diharapkan bisa dilakukan di tahun yang sama.
“Kami upayakan agar vaksin ini lebih cepat bisa diberikan ke masyarakat, tapi tidak meninggalkan kemandirian kita,” tandas Bambang.
Sumber: Sindonews, Antaranews