Jumat, 29 Maret 2024

Hadapi PSBB, ASDP Bersiap dengan Dua Skenario Bisnis

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan skema mitigasi penyesuaian bisnis transportasi penyeberangan dalam menghadapi berbagai kebijakan pembatasan terkait pencegahan wabah pandemi Covid-19. Salah satunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

 

Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Yusuf Hadi mengatakan protokol dilaksanakan di semua sektor. Jika terjadi risiko perubahan situasi bisnis, pihaknya mempersiapkan skenario khusus.

 

“Skenario pertama adalah kondisi normal namun permintaan berkurang atau menurun akibat adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kedua, pembatasan jadwal operasi kapal, dengan jadwal tersebut ditentukan dari jumlah permintaan yang mengalami penurunan,” ungkap Yusuf.

 

Ia memperkirakan jika PSBB berlaku, maka akan ada penyesuaian angka target. Untuk itu Perseroan meningkatkan kinerja semaksimal mungkin agar di akhir tahun target tetap tercapai.

 

Berdasarkan catatan, ASDP memiliki 151 kapal dan mengelola 52 kapal milik perusahaan swasta. Saat ini juga pihaknya tengah fokus untuk merevitalisasi pelabuhan, seperti Ketapang, Gilimanuk, Ketapang, Kayangan, Padangbai dan Lembar.

  

Gencarkan Penjualan Tiket Daring

Mengenai penjualan tiket, Yusuf memastikan ASDP sudah menyiapkan inovasi teknologi berupa digitalisasi dengan menghilangkan pembelian tiket secara manual dan beralih ke sistem daring secara bertahap.

 

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengimbuhkan, penjualan tiket daring ini merupakan wujud peningkatan layanan untuk pengguna jasa penyeberangan.

 

“Ini juga untuk peningkatan layanan kepada pengguna jasa yang memberikan kemudahan dalam membeli tiket,” kata Ira.

 

Rencananya, mulai 1 Mei nanti, pengguna jasa penyebarangan wajib membeli tiket via online. Pemberlakuan kebijakan ini sesuai dengan anjuran pemerintah terkait penerapan e-ticketing kapal penumpang di pelabuhan. Khususnya di empat pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.

 

Ira berujar, dengan menerapkan physical distancing yakni membeli tiket secara daring akan meminimalisasi interaksi baik antar pengguna jasa maupun dengan petugas loket yang berada di terminal atau pelabuhan. Untuk pemesanan tiket, nantinya penjualan akan dilakukan melalui laman www.ferizy.com.

 

“Tentunya, semua demi kebaikan bersama, terutama bagi para pengguna jasa,” ucapnya.

 

ASDP sebenarnya telah merencanakan penjualan tiket online ini sejak tahun lalu dengan melibatkan ahli system dynamics. Hanya saja baru bisa diimplementasikan di tahun ini. Meski begitu, Ira memastikan semua diintegrasikan sedemikian rupa antara penentuan kuota penjualan tiket online dengan pengaturan kapasitas pelabuhan.

 

Sumber: Bisnis.comRepublika Online

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU