Kementerian BUMN Datangkan Alat Uji Corona dari Swiss, Bisa Tes Hingga 1.400 Kali per Hari

Must read

- Advertisement -spot_img
ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendatangkan alat penguji virus corona yang diklaim bisa melakukan sekitar 1.400 tes per hari. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, mesin tersebut sampai di Tanah Air pada Sabtu (4/4) lalu. Mesin itu telah ditaruh dan akan digunakan pertama kali di RS Pertamina Jaya Jakarta.

 

Rencananya, di pekan ini juga, Kementerian BUMN juga memesan dan akan menerima 10 mesin serupa dari Swiss untuk Indonesia. Mesin-mesin itu akan didistribusikan ke beberapa rumah sakit (RS) BUMN yang menangani Covid-19 di berbagai kota.

 

“Akan datang 10 mesin lagi. Kapasitas mencapai masing-masing 1.000 tes sehari dan akan didistribusikan ke RS BUMN di kota-kota yang ada outbreak,” kata Budi.

 

Budi menambahkan, nantinya RS BUMN juga akan bekerja sama dengan RS swasta dan daerah agar alat tersebut bisa digunakan secara massal bagi masyarakat.

 

“Jadi alat tes bisa dimanfatkan kota tersebut dan atas arahan Menteri BUMN, kita diminta kerja sama dengan laboratorium dan RS swasta,” katanya.

 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pemerintah akan mendatangkan alat tes corona dari Swiss. Alat tersebut terdiri dari dua jenis, yakni alat untuk tes air liur dan alat tes untuk darah. Kendati telah diumumkan, namun saat itu belum diketahui seberapa banyak alat yang akan dikirim dari Swiss.

 

“Jadi alat test kit ada dua macam, ada yang air liur apakah dari tenggorokan atau dari hidung, ada juga yang darah. Kita memprioritaskan air liur karena air liur ini akan dipergunakan untuk rumah sakit,” terang Erick.

 

Erick memesan alat-alat produksi Swiss tersebut dari sebuah perusahaan kesehatan bernama Roche Holding AG. Alat itu bernama Cobas System 6800 dan 8800. Roche Holding AG mengklaim alat tersebut bisa mendeteksi virus corona 10 kali lebih cepat dari alat sebelumnya yang pernah mereka ciptakan, yakni hanya dalam waktu 3,5 hingga 4 jam.

 

Sumber: Kompas.comCNBC Indonesia

ads-sidebar
ads-custom-4

BERITA TERKAIT

ads-custom-3

POPULER

BERITA TERBARU