Jumat, 19 April 2024

Petrokimia Gresik Tingkatkan Ekspor Pupuk Saat Dollar Naik

ads-custom-5

Gresik, BUMNInfo | Penguatan dollar atas rupiah sepekan terakhir memukul perekonomian nasional, terutama industri yang bahan bakunya masih impor. Namun demikian, ada industri strategis yang diuntungkan dengan kenaikan dollar AS tersebut. Salahsatunya industri pupuk yang berpeluang mendapatkan pendapatan dengan mengekspor produknya ke luar negeri.

PT Petrokimia Gresik sebagai industri pupuk stratagis holding PT Pupuk Indonesia menyadari kondisi seperti itu. Mereka saat ini menggenjot produksi untuk kebutuhan ekspor pupuk ke luar negeri. Menurut Ihwan Fahrurrozi, Manager Humas PT Petrokimia Gresik, 90 persen bahan baku produksi pupuk masih di impor dari sejumlah negara. Utamanya bahan seperti KCL dan NPK. Untuk mengimbangi membengkaknya beban produksi ini, perseroan mengambil langkah mengenjot realisasi ekspor pupuknya.

“Kami berusaha tetap survive menjalankan bisnis pupuk ini disaat harga dollar yang semakin tinggi. Untuk itu kami harus mengambil langkah untuk meminimalisir dampak penaikan ini, yaitu dengan meningkatkan realisasi ekspor,” kata Ihwan.

Dijelaskan, untuk menyeimbangkan neraca keuangan perusahaan, dalam waktu dekat perusahaannya sudah menyiapkan puluhan ribu ton pupuk untuk di ekspor. “Meskipun porsi ekspor ditingkatkan, kami juga menjaga supply pasar dalam negeri, apalagi berdasarkan perhitungannya bulan ini sudah mulai memasuki musim tanam ke II sehigga kami harus mengantisipasi lonjakan permintaan,” ujar dia.

Disebutkan, sepanjang 2019 PG telah mengekspor 188,98 ribu ton pupuk. Ekspor itu dikirim sebanyak 7 kali. Masing-masing 27,5 ribu ton pada Maret, 26,3 ribu ton pada April, 27 ribu ton pada Mei, 27,1 ribu ton pada Agustus, 27,3 ribu ton pada Oktober, 27,5 ribu ton pada November, dan 26 ribu ton pada Desember.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi menuturkan, kegiatan ekspor merupakan program transformasi bisnis untuk menjadi produsen pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri. “Kami terus memperkuat posisi perusahaan di sektor komersial, sebagai antisipasi atas wacana pengalihan subsidi pupuk oleh pemerintah,” kata Rahmad Pribadi.

Sumber : klikjatim.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU