Sabtu, 20 April 2024

BUMN Farmasi Melesat, Kimia Farma Jadi Primadona di Bursa

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Di tengah wabah corona melanda Indonesia, posisi BUMN Farmasi menguat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, BUMN yang saat ini paling “sibuk” untuk memproduksi berbagai obat maupun alat penunjang kesehatan, dianggap paling menghasilkan profit dibanding sektor lain.

Misalnya saja, pada pagi ini, harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) pada perdagangan melesat tajam. Pada pukul 9.36 waktu bursa, saham KAEF melambung 245 poin (23,56 persen) ke Rp 1.285. Saham Kimia Farma dibuka pada level Rp 1.040. Level tertingginya berada di posisi Rp 1.285 dan terendah di Rp 1.040. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.674 dengan volume 250.598 dan total nilai Rp 30,42 miliar.

Sementara saham Indofarma berada di urutan kedua teratas dengan kenaikan sebesar 17,70% ke level Rp665 per saham. Beberapa menit sebelumnya, saham INAF bahkan terbang hingga ke level tertinggi di Rp690 per saham.

Perlu diketahui, jika dalam beberapa bulan ke belakang saham KAEF terkoreksi, saham INAF justru terapresiasi hingga 54% dalam tiga bulan. Aktvitas perdagangan saham INAF sampai siang ini meliputi 4.568 kali dengan volume 18,81 juta saham dan transaksi hariannya sebesar Rp12,34 miliar.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, BUMN Farmasi memiliki sekitar 3 juta chloroquine yang diproduksi PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Obat itu akan dipakai untuk penyembuhan pasien terjangkit virus corona.

“Kalau satu pasien membutuhkan sekitar 50 butir setidaknya ada 60 ribu pasien yang bisa mendapatkan obat ini. Kalau memang efektif tentunya PT Kimia Farma akan memproduksi kembali,” kata Erick.

Selain itu, Kementerian BUMN berencana melakukan pengadaan obat Avigan dari Jepang. Kalau memang dibutuhkan, Kementerian BUMN bersama Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo sudah meminta pihak produsen untuk menyediakan bagi Indonesia.

“Avigan sekarang ini sudah diminta oleh banyak negara untuk mengobati mereka yang terjangkit virus corona,” kata Erick Thohir.

Akibat meroketnya harga saham BUMN Farmasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melesat pada perdagangan sesi I Kamis ini (26/3/2020), usai libur Hari Raya Nyepi Rabu kemarin.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG hari ini dibuka di zona hijau, menguat 1,47% ke level 3.995,52. Pada pukul 09.08 WIB, IHSG melesat 4,85% di level 4.125 setelah sebelumnya sempat meroket 5%.

Di tengah penguatan indeks acuan BEI ini, beberapa bursa saham Asia justru bergerak di zona merah antara lain, indeks Shanghai Composite minus 0,74, Topix melemah 2,24%, Straits Time jatuh 2,71%, KLCI turun 0,75% dan TW Weighted Index melorot 0,46%.

 

Sumber: Kumparan, Warta EkonomiCNBC Indonesia

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU