Jumat, 19 April 2024

Akibat Corona, Tingkat Okupansi Hotel PT HIN Anjlok

ads-custom-5
Jakarta, BUMNInfo | Mewabahnya virus corona atau SARS-CoV-2 berdampak pada goyahnya industri pariwisata dalam negeri. Pasalnya, tingkat penularan virus ini sangat tinggi sehingga masyarakat lebih waspada untuk bepergian. Selain itu, imbauan pemerintah pusat untuk melakukan social distancing turut membuat profit pariwisata nasional terjun.
 
Tak terkecuali bisnis hotel BUMN milik PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN. Direktur Utama HIN Iswandi Said mengakui terjadi penurunan tingkat okupansi kamar hotel semenjak virus corona masuk ke Indonesia.
 
“Lumayan terdampak, terutama hotel (BUMN) di Bali karena banyak pembatalan tamu dari wisatawan mancanegara,” terang Iswandi.
 
Lanjutnya, penurunan yang cukup tajam terjadi di Hotel Inaya Bali dengan tingkat okupansi kamar hotel menjadi 40 persen atau 50 persen. Angka tersebut relatif jauh jika dibandingkan dengan periode sebelum corona menyebar yang mampu menyentuh okupansi kamar hotel hingga 92 persen.
 
Iswandi berharap penurunan tingkat okupansi kamar di Hotel Inaya Bali tidak diikuti hotel-hotel BUMN lain. Ia pun berdoa agar pandemi ini segera berakhir agar industri pariwisata bisa terdongkrak kembali.
 
“Mudah-mudahan segera berakhir, tapi tidak tahu kalau nanti ada imbauan tidak berkegiatan di hotel, ngeri juga (masyarakat) pada ngerem (tidak bepergian),” ujar Iswandi.
 
Selain sektor perhotelan, kasus corona juga telah memukul industri meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) secara umum. Terlebih dengan adanya imbauan untuk tidak berkerumun atau mengumpulkan massa dalam jumlah besar.
 
“Sekarang yang sudah mulai berkurang juga itu pembatalan kegiatan MICE,” tambah Iswandi.
 
PT HIN sendiri sejatinya berhasil mencapai peningkatan kinerja di berbagai aspek kegiatan perusahaan. Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan peningkatan kinerja meliputi jumlah kamar terjual, jumlah tamu yang datang, tingkat isian kamar yang terus mengalami peningkatan sehingga HIN berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan dan mencapai kinerja keuangan yang positif.
 
Iswandi merinci jumlah tamu yang menginap di 14 hotel yang dimiliki HIN tercatat sebanyak 418.468 orang pada 2016, 459.857 orang pada 2017, 492.344 pada 2018, dan meningkat hingga 500.831 pada 2019.
 
“Jumlah kamar terjual meningkat menjadi 591.916 pada 2019 dibanding 2018 yang sebesar 585.802,” ujar Iswandi di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (30/1).
 
Sementara tingkat hunian tergolong fluktuatif dengan catatan sebesar 68,4 pada 2016, sempat naik menjadi 75,5 persen pada 2018, kemudian turun lagi pada 2018 dan 2019 sebesar 69,4 persen dan 68,9 persen.
 
Foto: PT HIN

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU