Jumat, 19 April 2024

Hadang Illegal Fishing, KKP Pesan 100 Water Cannon ke Pindad

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan akan memperkuat kapal pengawas perikanan dan para awaknya demi menghadapi kapal asing pencuri ikan atau illegal fishing di perairan Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo usai mengunjungi PT. Pindad mengatakan, pihaknya akan memesan 100 water cannon untuk dipasang di kapal milik Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).

“Kita akan lengkapi dengan water cannon. Saya pikir ini efektif dan tidak melanggar ketentuan,” ujar Edhy dalam siaran pers, Jumat 13 

Selain water cannon untuk kapal pengawas, PT Pindad juga menawarkan alutsista lain untuk menjaga laut dari illegal fishing, yaitu tank boat. Menurut perwakilan PT Pindad, tank tersebut berukuran 18 x 6 meter dengan kapasitas kru sebanyak 60 orang. Tank boat tersebut bisa melaju dengan kecepatan 40 knot. Meski demikian, kendaraan tempur itu masih dalam tahap pengembangan.

Kerja sama antara KKP dan PT Pindad diketahui telah terjalin cukup baik, khususnya dalam pemenuhan senjata bagi awak kapal pengawas perikanan. Pada 2006, Ditjen PSDKP melakukan pengadaan senjata laras panjang PM1 A-2 sebanyak 175 pucuk dan pistol P-3A sebanyak 75 pucuk.

Kemudian pada 2016, Ditjen PSDKP juga melakukan pengadaan 75 pucuk senjata SS-1.222 dan 10.000 butir amunisinya diadakan pada tahun 2017.

Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan akan memperkuat kapal pengawas perikanan dan para awaknya demi menghadapi kapal asing pencuri ikan atau illegal fishing di perairan Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo usai mengunjungi PT. Pindad mengatakan, pihaknya akan memesan 100 water cannon untuk dipasang di kapal milik Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).

“Kita akan lengkapi dengan water cannon. Saya pikir ini efektif dan tidak melanggar ketentuan,” ujar Edhy dalam siaran pers, Jumat 13 

Selain water cannon untuk kapal pengawas, PT Pindad juga menawarkan alutsista lain untuk menjaga laut dari illegal fishing, yaitu tank boat. Menurut perwakilan PT Pindad, tank tersebut berukuran 18 x 6 meter dengan kapasitas kru sebanyak 60 orang. Tank boat tersebut bisa melaju dengan kecepatan 40 knot. Meski demikian, kendaraan tempur itu masih dalam tahap pengembangan.

Kerja sama antara KKP dan PT Pindad diketahui telah terjalin cukup baik, khususnya dalam pemenuhan senjata bagi awak kapal pengawas perikanan. Pada 2006, Ditjen PSDKP melakukan pengadaan senjata laras panjang PM1 A-2 sebanyak 175 pucuk dan pistol P-3A sebanyak 75 pucuk.

Kemudian pada 2016, Ditjen PSDKP juga melakukan pengadaan 75 pucuk senjata SS-1.222 dan 10.000 butir amunisinya diadakan pada tahun 2017.

Dalam kunjungannya, Edhy sempat mencoba senjata laras panjang SS2-V4HB dan SS2-V2. Menurut Edhy, PSDKP akan menambah senjata laras panjang untuk petugas di lapangan. “Kita akan menambah sekitar 100 senjata agar secara pasikologis menjaga kepercayaan [petugas di lapangan],” kata Edhy Prabowo.

Sumber : bisnis.tempo.co

Foto : Antara

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU