Pelabuhan Tanjung Priok dan IPC Terminal Peti Kemas Siap IPO Tahun Ini

Must read

- Advertisement -spot_img
ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | BUMN pelabuhan, Indonesia Port Corporation (IPC) atau PT Pelindo II (Persero) mengungkapkan siap melepas dua anak usahanya untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini, diundur dari agenda sebelumnya pada tahun lalu, melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Dua anak usaha tersebut yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK). Kendati belum detail kapan dua anak usaha ini akan IPO di papan perdagangan BEI.

Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya, mengatakan sudah ada dua emiten anak usaha Pelindo II yang melantai di BEI. Keduanya yakni PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

“IPCC ini kan posisinya strategic holding, sementara operation tetap anak usahanya. Dalam konteks pengelolaan korporasi, saya inginkan anak usaha kami mengedepankan GCG [good corporate governance], dan salah satu cara GCC adalah listing. 

“Sehingga, saya berencana sebagian besar anak perusahaan secara bertahap, kalau levelnya sudah cukup maka akan menjadi perusahaan publik. Kami sudah ada dua emiten, Jasa Armada dan IPCC. Tahun 2020, kita punya plan akan membawa 1-2 anak usaha IPO, yang dua yakni PTP dan IPC TPK,” katanya.

Dia menjelaskan perseroan memiliki 17 anak usaha, di mana ada yang sebagian bergerak sebagai operator peti kemas, operator pelabuhan non-peti kemas, operator marine, operator kendaraan, perawatan, dan operator logistik, di bidang peralatan dan lain sebagainya.

Sebelumnya, pada Februari 2019, seperti dikutip Detik, Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) disebutkan siap melakukan IPO pada Mei tahun 2019. PTP adalah operator terminal yang melayani bongkar muat curah cair, kering, dan kargo. PTP sudah memiliki lima cabang, yakni PTP Cabang Tanjung Priok, Banten, Pelabuhan Panjang, Bengkulu, dan Jambi.

Elvyn saat itu mengatakan bahwa pihaknya berencana melepas sebesar 30% saham dari PTP.

“Kita mau IPO PTP sekitar semester satu ini, sekitar Mei 2019, setelah pesta-pesta [pemilu] itu berakhir. Rencananya 30% IPO, berapa profit saya belum bisa kasih tau,” ungkap Elvyn, Sharing Session bersama Direksi Pelindo II, di Museum Maritim, Jakarta, Selasa (19/2/2019).

“Kami sudah tunjuk joined underwriter [penjamin emisi] gabungan antara perusahaan BUMN, swasta dan asing. Karena target kita internasional, Asean, Eropa dan domestik,” ungkap Elvyn.

Elvyn menjelaskan, nantinya keuntungan dari IPO akan digunakan untuk mengembangkan anak usahanya tersebut. Salah satunya untuk membeli alat dan mengembangkan pelabuhan.

Adapun IPC TPK sudah memiliki izin Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan mengelola terminal peti kemas di 5 pelabuhan, yaitu Pontianak, Pajang, Palembang, Teluk Bayur, dan Pelabuhan Jambi.

Selain itu, IPC TPK juga memiliki saham di PT New Priok Container Terminal One (NPCT1) sebesar 51,00%. NPCT1 merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penanganan bongkar muat peti kemas dan berlokasi di Kali Baru, Tanjung Priok.

Sumber : www.cnbcindonesia.com

 

 

ads-sidebar
ads-custom-4

BERITA TERKAIT

ads-custom-3

POPULER

BERITA TERBARU