Kamis, 28 Maret 2024

Kemhub-Pelindo I Kembangkan Terminal Peti Kemas Belawan

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | Kementerian Perhubungan (Kemhub) dan PT Pelindo I mengembangkan Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Belawan, Medan (Sumatera Utara) dengan proyeksi tambahan kapasitas 900.000 twenty foot equivalent units (TEUs) per tahun.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau proyek pengembangan tersebut yang terbagi atas dua fase pada Sabtu (4/1/2020). Pengembangan TPK Belawan fase I memiliki panjang dermaga 350 meter yang dikerjakan oleh Kemenhub. Sedangkan, TPK Belawan fase II juga memiliki panjang 350 meter yang pembangunannya dilakukan Pelindo I.

“Kita harapkan volume perdagangan akan lebih meningkat karena lebih besar dan saya minta adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan terutama pengerukan yang masih menjadi masalah,” ujar Menhub dalam keterangannya, Minggu (5/1/2020).

Menhub menjelaskan, proyek pengembangan yang dilakukan Kemhub di TPK Belawan nantinya diadakan kerja sama pemanfaatan (KSP) dengan Pelindo I untuk dikelola serta dikembangkan lagi.

“Secara prinsip Kemhub sudah setuju bahwa terminal peti kemas ini akan dikelola Pelindo I. Namun demikian, masih harus menunggu rekomendasi dari Kementerian Keuangan,” ungkap Menhub.

Pengembangan TPK Belawan fase I dan fase II yang memiliki panjang total 700 meter ini dilakukan berdasarkan rencana induk Pelabuhan Belawan yang telah disahkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 21 Tahun 2012.

Dengan adanya Terminal Peti Kemas Fase I dan II, Pelabuhan Belawan akan mendapat tambahan dermaga sepanjang total 700 meter dengan total kapasitas sebesar 800.000-900.000 TEUs per tahun dan kedalaman kolam 14 m LWS yang mampu melayani kapal post panamax atau kapal dengan bobot 50.000 DWT. Dengan demikian, total kapasitas Terminal Peti Kemas Belawan fase I dan II ditambah terminal peti kemas yang ada saat ini, nantinya akan mencapai 2 juta TEUs/tahun.

Pembangunan TPK Belawan diharapkan mampu mendorong dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan perdagangan nasional, khususnya daerah Sumatera Utara dan sekitarnya, serta dapat mendorong laju pertumbuhan lalu lintas peti kemas di Pelabuhan Belawan.

Selain Pelabuhan Belawan, di Sumatera Utara juga terdapat Pelabuhan Kuala Tanjung. Menhub mengatakan, pihaknya segera membahas bagaimana peran dan fungsi Pelabuhan Kuala Tanjung ke depan.

“Kuala Tanjung itu strategis sekali, di Selat Malaka. Sudah disediakan jalan tol dan jalan kereta api. Jadi jika ada suatu pelabuhan tidak didukung oleh suatu industri maka dia hanya berfungsi sebagai transhipment. Sekarang kita akan mengkombinasikan Kuala Tanjung itu atas dua fungsi. Satu sebagai transhipment dan satu lagi sebagai destinasi dari dan menuju Kuala Tanjung,” katanya.

Menurut Menhub, PT Pertamina akan membuat storage dan refinery di Kuala Tanjung yang nanti bisa diikuti dengan tumbuhnya industri lain, seperti petrokimia dan sebagainya.

“Saya akan segera melaporkan kepada Pak Presiden untuk inisiatif ini. Pemerintah daerah juga mendukung untuk menyiapkan sesuatunya seperti penyelesaian pembebasan tanah. Saya pikir sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, swasta ini harus dilakukan. Supaya ini ada suatu solusi untuk Kuala Tanjung dan Sumatera Utara,” tutur Menhub.

Sumber : www.beritasatu.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU