Jakarta, BUMNInfo | Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia mengalokasikan investasi sebesar Rp 173,64 miliar untuk navigasi penerbangan di Papua.
Direktur AirNav Indonesia Novie Riyanto menyatakan ada 109 titik bandara yang menjadi perhatian di Papua, tiga di antaranya merupakan bandara pengumpul (hub) yakni Jayapura, Timika, dan Wamena.
“Papua menjadi salah satu fokus kami. Pergerakan pesawat di sana cukup padat jika dibandingkan dengan kapasitas bandaranya,” katanya, Kamis, 5 Desember 2019.
Dia mencontohkan Bandara Wamena memiliki pergerakan hingga di atas 100 pergerakan per hari. Jumlah ini hampir mendekati pergerakan pesawat di Bandara Kuala Namu Medan, tetapi dengan kapasitas bandara yang lebih kecil.
Novie menjelaskan barang yang dibawa menggunakan jalur Tol Laut akan langsung bisa didistribusikan ke wilayah lain menggunakan jembatan udara melalui Bandara Dekai. Dengan demikian, pergerakan logistik dan penumpang ke wilayah pedalaman tidak terputus.
Selain infrastuktur navigasi, SDM juga dipersiapkan. AirNav Indonesia bekerja sama dengan diklat dari Kemenhub untuk mendidik putra daerah menjadi petugas lalu lintas udara (air traffic controller/ATC), engineer, dan petugas komunikasi yang ditempatkan di Papua. “Mereka akan jadi pionir di sana. Mereka kita biayai dan pekerjakan secara profesional,” ujarnya.
Sumber : bisnis.tempo.co
Foto :ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko