Jumat, 29 Maret 2024

Bukit Asam Pasok Batubara ke Formosa Plastics Group Taiwan

ads-custom-5

Jakarta, BUMNInfo | PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menandatangani kontrak penjualan batubara berkalori tinggi sebanyak 2 juta ton atau senilai Rp 2 triliun untuk tahun 2020 ke Formosa Plastics Group (FPG).

FPG adalah salah satu perusahaan petrokimia terbesar di dunia yang berbasis di Taiwan. Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, penjualan batubara ini sejalan dengan rencana perseroan untuk meningkatkan produksi batubara kalori tinggi pada 2020.

“Sekaligus sebagai salah satu strategi untuk membuka pasar baru di luar pasar yang ada saat ini,” ujar Arviyan dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11). Selain berkunjung ke FPG, Bukit Asam juga melakukan pertemuan dengan Taiwan Power Company (TPC) dan bertemu dengan Deputy Ministry of Economic Affairs of ROC Taiwan, Wen-Sheng Tseng.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas mengenai rencana pasokan batubara ke Taiwan, potensi pengembangan proyek hilirisasi batubara, dan pengembangan energi terbarukan. Arviyan menjelaskan, kerja sama ini menunjukkan komitmen Bukit Asam dalam mengembangkan proyek hirilisasi batubara dan energi terbarukan.

“Hal ini juga bisa meningkatkan penjualan batu bara dan mendukung kinerja holding industri pertambangan (MIND ID),” jelas dia. Lebih lanjut, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Suherman menambahkan, tahun ini, perseroan menargetkan penjualan ekspor sekitar 14,7 juta ton.

Selain menjual batubara ke Taiwan, perseroan juga mengembangkan pasar ekspor tradisional dan non tradisional. Pasar tradisional yang sedang digarap Bukit Asam adalah Jepang, Vietnam dan Thailand. Sedangkan pasar non tradisional adalah India dan Bangladesh.

“Dengan pengembangan pasar tradisional dan non tradisional, target penjualan ekspor bisa tercapai bahkan bisa lebih tinggi,” kata dia. Sementara itu, untuk tahun depan, Suherman mengungkapkan, penjualan ekspor Bukit Asam akan hampir sama dengan tahun ini.

Pasalnya, perseroan masih akan memenuhi kewajiban ekspor dan kontrak dalam negeri yang sudah ada. Bukit Asam merencanakan produksi batubara sebanyak 27,3 juta ton hingga akhir tahun ini atau naik 3% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 26,4 juta ton.

Sementara, target angkutan batubara 2019 menjadi 25,3 juta ton atau meningkat 12% dari realisasi angkutan kereta tahun lalu sebesar 22,7 juta ton. Sedangkan untuk volume penjualan batubara, Bukit Asam optimistis bisa meningkat menjadi 28,4 juta ton, yang terdiri dari penjualan batubara domestik sebesar 13,7 juta ton dan penjualan batubara ekspor sebesar 14,7 juta ton atau secara total sebesar 28,4 juta ton.

Jumlah itu meningkat 15% dari realisasi penjualan batubara tahun lalu sebesar 24,7 juta ton. Bukit Asam tercatat mengalami kenaikan penjualan batubara hingga September 2019 menjadi 20,6 juta ton atau naik 10,7% dari periode sama di tahun sebelumnya. Kenaikan penjualan ini ditopang oleh kenaikan produksi batubara menjadi 21,6 juta ton atau naik 9,6% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, serta kapasitas angkutan batubara yang mengalami kenaikan menjadi 17,8 juta ton atau naik 4,7% dari periode Januari hingga September 2018.

Per September 2019, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp16,3 triliun atau turun tipis 1,36% dibanding kuartal III-2018. Penurunan dipicu oleh melemahnya harga batubara dunia. Meskipun di tengah kondisi penurunan harga, perseroan masih membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 5 triliun.

Sumber : investor.id

Foto : IST

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU